billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

PM Jepang Shigeru Ishiba Kirim Persembahan ke Kuil Yasukuni, Picu Protes dan Kecaman China

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

PM Jepang Shigeru Ishiba Kirim Persembahan ke Kuil Yasukuni, Picu Protes dan Kecaman China
Foto: (Sumber: Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah Jepang untuk menghadapi dan bertanggung jawab atas agresi masa perang, dengan tegas menentang anggota kabinet dan anggota parlemen Jepang yang mengunjungi Kuil Yasukuni yang memiliki keterkaitan dengan perang. (ANTARA/Xinhua))

Pantau - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada Jumat (15/8/2025) mengirim persembahan ritual ke Kuil Yasukuni, bertepatan dengan peringatan 80 tahun menyerahnya Jepang tanpa syarat pada Perang Dunia II.

Kunjungan Tokoh Politik Jepang

Selain Ishiba, Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Shinjiro Koizumi, serta sejumlah tokoh Partai Demokrat Liberal (LDP) seperti Sanae Takaichi, Takayuki Kobayashi, dan Koichi Hagiuda turut mendatangi Kuil Yasukuni.

Kuil ini kerap menuai kontroversi karena dianggap simbol militerisme Jepang, lantaran turut menghormati 14 penjahat perang Kelas A.

Pada sore harinya, aksi protes digelar di Tokyo dengan spanduk bertuliskan “Tolak Kuil Yasukuni” dan “Tolak Perang”.

Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah Jepang lebih bertanggung jawab atas agresi militer masa lalu.

Kecaman dari China

Kedutaan Besar China di Jepang menyampaikan kecaman keras terhadap peristiwa tersebut.

Dalam pernyataannya, China menegaskan bahwa inti masalah ini adalah apakah Jepang benar-benar mampu merenungkan sejarah agresinya dan menepati komitmen terkait isu historis.

China mendesak Jepang meninggalkan militerisme, berpegang pada pembangunan damai, serta membangun kembali kepercayaan negara-negara tetangga melalui tindakan nyata.

Perbandingan dengan Kunjungan Sebelumnya

Kontroversi Kuil Yasukuni bukan hal baru.

Pada 2013, kunjungan Perdana Menteri Shinzo Abe memicu gelombang protes keras dari China dan Korea Selatan, serta kritik dari Amerika Serikat.

Sejak saat itu, sebagian besar perdana menteri Jepang memilih mengirim persembahan tanpa hadir langsung, guna mengurangi ketegangan diplomatik.

Shigeru Ishiba mengikuti pola yang sama dengan hanya mengirim persembahan ritual, berbeda dengan Abe yang datang langsung ke kuil.

Namun, kehadiran menteri-menteri kabinet dan tokoh LDP tetap menimbulkan reaksi keras dari negara-negara tetangga yang menjadi korban ekspansi militer Jepang di masa lalu.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf