
Pantau - Pejabat perdagangan Selandia Baru dan Amerika Serikat (AS) bertemu di Washington untuk membahas kenaikan tarif baru yang diberlakukan AS terhadap barang-barang asal Selandia Baru.
Kekhawatiran atas Kenaikan Tarif
Pemerintah Selandia Baru menyampaikan hal tersebut pada Jumat.
Menteri Pertanian, Perdagangan, dan Investasi Selandia Baru Todd McClay mengatakan kenaikan tarif terbaru sebesar 5 persen, yang menaikkan tarif minimum menjadi 15 persen untuk negara-negara tertentu, menimbulkan tantangan besar bagi para pengekspor.
"Hal ini semakin berat bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang memberikan subsidi besar terhadap produksi mereka," ungkap McClay.
Sementara itu, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengakui tarif Selandia Baru terhadap impor asal AS relatif rendah, rata-rata hanya 0,3 persen.
Greer menjelaskan kenaikan tarif dilakukan sebagai bagian dari kebijakan AS yang menyasar negara-negara dengan surplus perdagangan yang dinilai merugikan AS.
Agenda Lanjutan dan Pertemuan Mendatang
Selain membahas tarif, kedua belah pihak juga menyinggung investigasi perdagangan yang sedang berlangsung di sektor baja, aluminium, farmasi, dan kayu.
Pernyataan resmi mencatat bahwa kedua negara sepakat untuk melanjutkan dialog dalam beberapa bulan ke depan.
Pejabat perdagangan dijadwalkan kembali bertemu untuk membahas dampak kebijakan tarif terhadap hubungan dagang Selandia Baru-AS serta mencari solusi yang lebih pasti bagi para pengekspor.
Pertemuan tingkat menteri berikutnya akan berlangsung pada Pertemuan Para Menteri Perdagangan ASEAN di Malaysia pada September.
Dialog juga akan dilanjutkan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Korea Selatan pada Oktober mendatang.
Dalam dua forum tersebut, langkah lebih lanjut untuk memperkuat hubungan perdagangan bilateral akan dipertimbangkan.
- Penulis :
- Leon Weldrick