
Pantau - China kembali mencetak sejarah dengan rampungnya uji beban Jembatan Ngarai Besar Huajiang di Provinsi Guizhou, yang akan menjadi jembatan tertinggi di dunia dan simbol konektivitas baru di wilayah pegunungan terjal.
Jembatan ini membentang di atas ngarai curam di Kota Huajiang yang dialiri Sungai Beipan, sungai kuno yang berasal dari laut purba zaman Trias dan membentuk tebing-tebing kapur raksasa yang dijuluki warga sebagai "retakan Bumi".
Uji beban terakhir dilakukan pada Senin, 25 Agustus 2025, sebagai tahap akhir sebelum pembukaan resmi jembatan pada akhir September.
Uji Beban Super Berat Pastikan Keamanan Struktur
Uji beban melibatkan 96 truk berat dengan total bobot mencapai 3.300 ton yang diletakkan secara strategis di berbagai titik struktur untuk menguji ketahanan statis dan dinamis.
Lebih dari 400 sensor dipasang pada bentang utama, menara, kabel, dan tali penopang guna mendeteksi pergerakan sekecil apa pun selama pengujian berlangsung.
Selama lima hari, hasil uji menunjukkan bahwa kekuatan struktural, kekakuan, dan kinerja dinamis jembatan memenuhi standar keselamatan.
"Jembatan ini merupakan prestasi teknik yang belum pernah dicapai sebelumnya," ungkap Wu Zhaoming, manajer proyek dari Guizhou Transportation Investment Group Co., Ltd.
Wu menyebutkan bahwa timnya berhasil mengatasi berbagai tantangan ekstrem seperti pengendalian suhu pada pengecoran beton berskala besar, pengamanan lereng curam, serta angin kencang yang sering terjadi di kawasan pegunungan.
Spesifikasi dan Dampak Jembatan Tertinggi di Dunia
Konstruksi Jembatan Ngarai Besar Huajiang dimulai sejak Januari 2022 dan bentang utamanya berhasil tersambung pada awal 2025.
Jembatan ini memiliki panjang total 2.890 meter dengan bentang utama 1.420 meter, menjadikannya bentang terpanjang di dunia untuk jembatan pegunungan.
Yang paling mencengangkan, jarak dari permukaan Sungai Beipan ke dek jembatan mencapai 625 meter, menjadikannya jembatan tertinggi di dunia.
Bagi warga setempat, jembatan ini membawa perubahan besar karena memangkas waktu tempuh menyeberangi ngarai dari dua jam menjadi hanya dua menit.
Jembatan ini juga menjadi bagian dari proyek jalan tol strategis yang menghubungkan wilayah-wilayah pedalaman di Provinsi Guizhou.
Guizhou dikenal sebagai wilayah tanpa dataran rendah, sehingga jembatan dan terowongan menjadi infrastruktur vital untuk mobilitas.
Saat ini, Guizhou memiliki lebih dari 30.000 jembatan, termasuk tiga dari jembatan tertinggi di dunia.
Hampir setengah dari 100 jembatan tertinggi di dunia berada di provinsi ini, menjadikannya dijuluki sebagai "museum jembatan dunia".
Total panjang jembatan yang telah dibangun atau sedang dibangun di Guizhou telah melampaui 5.400 kilometer—setara dengan jarak utara-selatan seluruh China.
Jembatan Ngarai Besar Huajiang kini tidak hanya menjadi rekor dunia, tetapi juga simbol kemajuan teknologi dan solusi atas keterisolasian wilayah pegunungan ekstrem.
- Penulis :
- Aditya Yohan