
Pantau - Sepasang panda merah bernama Mee Mee dan Maung Maung menjadi daya tarik utama di Kebun Binatang Yangon, Myanmar, sejak dipindahkan dari Kebun Binatang Nay Pyi Taw pada Januari 2025.
Keduanya menarik perhatian karena bulu cokelat kemerahan, ekor bergaris khas, serta mata besar yang penuh rasa ingin tahu.
Kandang mereka dirancang menyerupai habitat asli panda merah, lengkap dengan hutan bambu, platform untuk memanjat, serta ruangan berpendingin dengan suhu stabil 20–25°C dan kelembapan 55%.
"Mereka seperti panda raksasa di China. Mereka memiliki perilaku serupa yang membuat orang-orang menyukai mereka," ujar salah satu pengunjung.
Panda merah memang dikenal sebagai spesies langka dan biasanya ditemukan di wilayah China serta hutan-hutan Negara Bagian Kachin di Myanmar utara.
"Karena mereka terancam punah, mereka dirawat sebagai bagian dari tanggung jawab nasional," jelas pengelola kebun binatang.
Kepribadian Berbeda dan Makanan Sehat Dua Kali Sehari
Mee Mee dan Maung Maung yang kini berusia sekitar 13 tahun memiliki kepribadian yang kontras.
"Maung Maung selalu penasaran tetapi takut dengan suara gajah yang ada di dekatnya. Sementara itu, Mee Mee sama sekali tidak terganggu," ujar Daw Than Than Htay (58), staf kebun binatang yang telah bekerja lebih dari 30 tahun.
Ia juga menyebut bahwa kedua panda ditempatkan di ruangan berpendingin selama 24 jam sehari demi menjaga kenyamanan mereka.
Makanan mereka terdiri dari daun bambu, apel, pisang, anggur, wortel, dan telur, yang disajikan dua kali sehari.
"Wajah dan gerak-gerik mereka benar-benar menggemaskan," tambahnya.
Antusiasme Pengunjung dan Harapan Konservasi
Pada Sabtu, 30 Agustus 2025, ratusan pengunjung terlihat antusias menyaksikan tingkah laku panda merah tersebut.
Ngwe Zin Yaw Maung (9) memeluk boneka panda merah dan berkata, "Saya belum pernah melihat panda merah sebelumnya."
Ibunya menyatakan bahwa ia membawa kedua anaknya khusus untuk melihat Mee Mee dan Maung Maung.
Ko Phyo (27) dari Dagon Selatan mengatakan, "Saya hanya pernah melihat panda merah di YouTube. Ini adalah kali pertama saya melihat mereka secara langsung."
Anaknya, Thant Zin Phyo (4), menunjukkan antusiasme tinggi saat melihat panda merah di balik kaca kandang.
Htay Lwin Aung (27) dari Mawlamyine juga mengaku baru pertama kali melihat panda merah secara langsung.
"Setelah ini, saya akan pergi melihat buaya dan gajah," ujarnya.
Menurut Daftar Merah IUCN, panda merah dikategorikan sebagai spesies terancam punah, dengan populasi kurang dari 10.000 ekor di alam liar.
Deforestasi dan perdagangan satwa liar ilegal menjadi ancaman utama terhadap kelangsungan hidup mereka.
Kehadiran Mee Mee dan Maung Maung di Kebun Binatang Yangon bertujuan meningkatkan kesadaran publik serta mendukung upaya konservasi.
"Ketika para pengunjung datang, mereka belajar bahwa hewan dari daerah beriklim sejuk dapat dilestarikan di sini," ujar pengelola.
"Kehadiran panda merah di sini juga memberikan kesempatan bagi para pakar internasional untuk meneliti mereka. Kebiasaan dan perilaku mereka dapat diamati di sini, dan informasi zoologi yang berharga tentang mereka dapat dikumpulkan," tambahnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan