
Pantau - Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, menegaskan bahwa persatuan masyarakat sipil dan kelompok akar rumput di negara-negara ASEAN merupakan kunci utama untuk membangun kawasan Asia Tenggara yang kuat, damai, dan maju.
Masyarakat Sipil sebagai Penggerak Perdamaian dan Kolaborasi
Dalam pembukaan acara “ASEAN for the People’s Conference” yang diselenggarakan oleh FPCI di Jakarta, Sabtu (4/10), Dino menyampaikan bahwa banyak kelompok masyarakat di ASEAN memiliki semangat untuk berkolaborasi dengan mitra kawasan, namun masih menghadapi keterbatasan sumber daya.
"Untuk memperbaiki kawasan, kita memerlukan jaminan atas situasi geopolitik, geoekonomi, dan geosipil yang baik," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa kelompok masyarakat sipil memegang peran strategis dalam menjaga semangat nasional, membangun kepercayaan di tingkat akar rumput, serta membantu negara bangkit setelah menghadapi gejolak besar.
Selain itu, masyarakat sipil juga berperan sebagai pengingat bagi otoritas ketika kebijakan negara mulai melenceng, sebagaimana ditunjukkan oleh masyarakat Barat yang berdemonstrasi menegur pemerintahnya karena dinilai pasif dalam membela Palestina.
Rekonsiliasi Akar Rumput dan Penguatan Hubungan Antarnegara
Dino mencontohkan bagaimana hubungan baik di tingkat akar rumput dapat menciptakan perdamaian antarnegara, seperti hubungan Indonesia dan Timor Leste yang tetap harmonis meski memiliki sejarah masa lalu yang pahit.
"Perdamaian akhirnya terwujud ketika ada rekonsiliasi antara kelompok yang saling berlawanan di tingkat akar rumput. Tak cukup jika hanya pemerintah yang akur, rakyatnya juga harus akur pula," ujarnya.
Ia menekankan bahwa jalinan antar masyarakat lintas negara menjadi modal penting dalam memperkuat kerja sama bilateral maupun regional di kawasan ASEAN.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI itu juga optimistis bahwa “ASEAN for the People’s Conference” akan menjadi agenda tahunan yang menghimpun ide, memberikan masukan, serta menjadi mitra konstruktif bagi ASEAN dan pemerintah negara-negara anggotanya.
"Kami bercita-cita supaya organisasi masyarakat sipil menjadi motor penggerak yang independen bagi ASEAN, sehingga tak hanya pemerintah yang bergerak, tapi juga masyarakat sipil," kata Dino.
Ia menutup dengan keyakinan bahwa kolaborasi lintas kelompok masyarakat di kawasan ASEAN akan memperkuat rasa memiliki warga Asia Tenggara terhadap organisasi ASEAN yang menyatukan mereka.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf