FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Rusia Ancam Balas dengan Keras Jika Aset Dibekukan Uni Eropa Ditransfer ke Ukraina

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Rusia Ancam Balas dengan Keras Jika Aset Dibekukan Uni Eropa Ditransfer ke Ukraina
Foto: (Sumber: Arsip - Tangkapan layar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova saat konferensi pers yang disaksikan di Jakarta, Kamis (18/4/2024). ANTARA/Kuntum Riswan.)

Pantau - Pemerintah Rusia mengeluarkan peringatan keras kepada Uni Eropa (UE) atas rencana transfer aset-aset Rusia yang dibekukan ke Ukraina, menyebut tindakan tersebut sebagai penipuan dan memperingatkan bahwa Moskow akan melakukan tindakan pembalasan yang sangat keras jika langkah itu dilanjutkan.

Pernyataan tegas tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada Rabu, 8 Oktober 2025.

"Para pejabat Eropa mencoba dengan berani mengantongi dan Rusia – mereka yakin, semakin banyak semakin baik," ungkap Zakharova.

Rusia Sebut Skema Pinjaman UE sebagai Penipuan

Zakharova menuding bahwa skema pinjaman yang dirancang UE untuk Ukraina adalah skema curang yang bahkan telah memicu reaksi diam-diam dari sejumlah ibu kota negara anggota UE.

"Keinginan untuk melakukan penipuan masih digantikan oleh rasa takut akan konsekuensi hukum dan tindakan pembalasan. Saya ulangi, tindakan ini akan sangat keras," tegasnya.

Pernyataan keras dari Rusia muncul menyusul komentar Perdana Menteri Belgia Bart De Wever, yang dalam KTT informal Uni Eropa pekan lalu di Kopenhagen menyerukan agar seluruh UE memberikan jaminan hukum penuh sebelum mengambil langkah penyitaan aset.

Sikap De Wever sempat menimbulkan ketegangan dengan sejumlah pemimpin Eropa lainnya, namun pejabat Belgia menyatakan bahwa tindakan tersebut bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional.

Saat ini, sebagian besar aset kedaulatan Rusia yang dibekukan di Eropa — bernilai lebih dari 200 miliar euro atau sekitar Rp3.848 triliun — disimpan oleh platform keuangan Euroclear yang berbasis di Belgia.

Putin dan Kremlin Ingatkan Konsekuensi Global

Sebelumnya, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa Uni Eropa tidak akan langsung menyita aset Rusia, namun berencana menggunakan hasil dari aset-aset tersebut sebagai sumber pinjaman untuk mendanai Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah mengingatkan bahwa setiap langkah Barat untuk menyita cadangan Rusia akan "menghancurkan tatanan keuangan dan ekonomi global," serta "memperdalam separatisme ekonomi."

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov juga menyampaikan bahwa Rusia "pasti akan menanggapi" tindakan yang ia sebut sebagai bentuk pencurian.

Ia menegaskan bahwa Moskow akan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas penyitaan tersebut.

Penulis :
Aditya Yohan