billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Jelang KTT Asia-Pasifik, Trump Ancam Balas China Terkait Impor Kedelai dan Minyak Goreng

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Jelang KTT Asia-Pasifik, Trump Ancam Balas China Terkait Impor Kedelai dan Minyak Goreng
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Perang dagang Amerika Serikat dan China. (ANTARA/Shutterstock/aa))

Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan kritik keras terhadap China, dengan menuduh negara tersebut sengaja menghentikan pembelian kedelai dari AS dan menyebutnya sebagai “tindakan permusuhan ekonomi”.

Retorika Memanas Jelang Pertemuan dengan Xi Jinping

Pernyataan tersebut disampaikan Trump melalui media sosial pada Selasa, 14 Oktober 2025, di tengah rencana pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping pada akhir bulan ini.

Trump menulis, “Kami sedang mempertimbangkan untuk menghentikan bisnis dengan China yang berkaitan dengan minyak goreng dan beberapa elemen perdagangan lainnya sebagai pembalasan. Sebagai contoh, kami bisa dengan mudah memproduksi minyak goreng sendiri. Kami tidak perlu membelinya dari China.”

Trump menegaskan bahwa ia sedang mempertimbangkan berbagai bentuk tindakan pembalasan terhadap China atas kebijakan dagang tersebut.

Pada awal Oktober 2025, ia juga telah menyatakan bahwa isu penghentian pembelian kedelai oleh China akan menjadi salah satu agenda utama dalam pertemuan bilateral di Korea Selatan.

Perang Dagang Kembali Meningkat

Kritik terbaru ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia, khususnya menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ekonomi kawasan Asia-Pasifik yang akan dihadiri oleh kedua pemimpin.

Produsen kedelai Amerika menjadi salah satu pihak yang paling terdampak oleh perang dagang, terutama setelah China — sebagai negara pengimpor kedelai terbesar di dunia — mulai mengalihkan pembeliannya ke negara lain seperti Brasil.

Sebelumnya, Trump sempat melunakkan retorikanya terhadap China, namun belakangan ia kembali meningkatkan tekanan setelah indeks saham AS anjlok pada Jumat sebelumnya.

Anjloknya pasar disebut dipicu oleh kekhawatiran terhadap ancaman tarif baru dari pemerintahan Trump.

Sebagai tanggapan atas pengumuman China pada Kamis sebelumnya mengenai pembatasan ekspor logam tanah jarang dan teknologi strategis, Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 100 persen terhadap seluruh impor dari China.

Meski begitu, Trump masih menyisakan ruang diplomasi dengan mengatakan bahwa hubungan Amerika Serikat dan China akan “baik-baik saja”, mengisyaratkan kemungkinan penurunan tensi menjelang pertemuannya dengan Xi.

Penulis :
Ahmad Yusuf