Pantau - Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan sebanyak 33 juta warga Sudan membutuhkan bantuan pangan dan dukungan kemanusiaan lain di tengah krisis yang kian memburuk akibat konflik berkepanjangan.
Kondisi tersebut diperparah oleh keterbatasan akses bantuan dan memburuknya situasi keamanan di sejumlah wilayah terdampak konflik di Sudan.
WFP pada pekan sebelumnya mengumumkan rencana pengurangan jatah bantuan pangan bagi warga Sudan yang menghadapi risiko kelaparan akibat kekurangan pendanaan yang signifikan.
Pengurangan jatah bantuan pangan tersebut direncanakan mulai berlaku pada Januari 2026 dan diperkirakan berdampak pada jutaan warga yang sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan.
Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat sekitar 14 juta anak usia sekolah di Sudan saat ini tidak bersekolah dari total sekitar 17 juta anak usia sekolah di negara tersebut.
Sebagian besar anak yang tidak bersekolah berada di wilayah Darfur dan Kordofan yang menjadi pusat konflik dan instabilitas berkepanjangan.
UNICEF menilai krisis pendidikan di Sudan masih berada pada tingkat yang sangat serius dengan sekitar 62 persen dari rencana tanggapannya senilai 1 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp16,7 triliun belum mendapatkan pendanaan.
Dana tersebut dibutuhkan untuk perlindungan anak, dukungan sektor pendidikan, layanan kesehatan dan gizi, penyediaan air bersih dan sanitasi, serta bantuan tunai bagi masyarakat terdampak.
UNICEF menargetkan dukungan kemanusiaan bagi 13,1 juta orang di berbagai negara termasuk Sudan dengan sekitar 8,7 juta di antaranya merupakan anak-anak.
Laporan UNICEF juga mencatat Sudan tengah menghadapi wabah penyakit, tingkat kerawanan pangan yang tinggi, serta banjir meluas yang memperburuk kondisi kemanusiaan.
Kombinasi konflik, krisis pangan, wabah penyakit, dan bencana alam membuat kebutuhan bantuan kemanusiaan di Sudan semakin mendesak.
- Penulis :
- Aditya Yohan
