
Pantau - Pemerintah Rusia menyatakan akan melakukan uji coba senjata nuklir secara eksplosif apabila Amerika Serikat kembali menggelar uji coba serupa, sebagai bentuk respons atas memburuknya situasi kontrol senjata strategis.
"Jika Amerika Serikat kembali melakukan uji coba senjata nuklir secara penuh dan eksplosif, kami berhak melakukan hal yang sama," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, dalam forum diskusi internasional Valdai, pada Senin, 22 Desember 2025.
Ketegangan Memuncak Usai Masa Berlaku New START Berakhir
Ryabkov menjelaskan bahwa hingga kini, Rusia belum menerima tanggapan substansial dari Amerika Serikat terkait usulan untuk tetap mematuhi pembatasan dalam Perjanjian New START, meskipun masa berlakunya telah berakhir.
Sebagai langkah antisipasi, Rusia menyatakan siap menjaga keamanan nasional dengan meningkatkan keandalan dan efektivitas kemampuan penangkalnya, serta mempertahankan keseimbangan strategis melalui langkah-langkah penyeimbang secara militer-teknis.
Ryabkov menegaskan bahwa Moskow sedang mempersiapkan diri untuk berbagai skenario, termasuk kemungkinan terburuk, namun berharap konfrontasi nuklir dapat dihindari.
AS Isyaratkan Uji Nuklir, Putin Siap Ambil Langkah Balasan
Pernyataan Ryabkov muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang sebelumnya menyatakan bahwa AS akan melakukan uji coba nuklir karena negara lain juga melakukannya.
"Kami akan melakukan uji coba nuklir seperti yang dilakukan negara lain. Kami memiliki lebih banyak senjata nuklir dibanding negara mana pun dan kami harus mengujinya," ujar Trump.
Merespons pernyataan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia akan terpaksa mengambil tindakan jika uji coba nuklir dilakukan oleh negara lain, termasuk Amerika Serikat.
- Penulis :
- Gerry Eka







