
Pantau - Anggota Komisi V DPR RI, Irmawan, mendorong pemerintah untuk mempercepat penyaluran bantuan air bersih bagi masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Irmawan menegaskan bahwa air bersih adalah kebutuhan dasar yang tidak bisa ditunda dalam situasi darurat pascabencana.
Ia menilai krisis air bersih sebagai masalah serius karena banyak sumber air warga rusak atau tercemar akibat banjir dan longsor.
Sejumlah sumur warga tertimbun lumpur, tercemar limbah, dan rusak akibat pergerakan tanah.
"Kami sangat prihatin dengan kondisi masyarakat pascabencana. Air bersih adalah kebutuhan paling mendasar, namun justru setelah bencana air menjadi barang langka. Banyak sumur warga tidak lagi bisa digunakan karena tercemar lumpur dan kotoran," ungkapnya.
Dampak Kerusakan Infrastruktur Air dan Ancaman Kesehatan
Politisi Fraksi PKB ini menjelaskan bahwa secara geografis, wilayah terdampak berada di kawasan perbukitan dan aliran sungai.
Saat terjadi banjir dan longsor, sumber mata air tertutup material tanah, jaringan perpipaan rusak, dan instalasi pengolahan air tidak berfungsi.
Akibat kerusakan tersebut, warga sepenuhnya bergantung pada bantuan air bersih dari pemerintah.
Irmawan menyebutkan bahwa air bersih sangat dibutuhkan untuk keperluan dasar seperti minum, memasak, mandi, dan mencuci, namun kebutuhan tersebut belum terpenuhi di sejumlah lokasi terdampak.
"Bahkan untuk kebutuhan sederhana seperti mandi dan mencuci pakaian masih sangat terbatas. Masih ada warga yang mengenakan pakaian berlumur lumpur karena tidak bisa dicuci akibat kekurangan air bersih," ia menambahkan.
Ia juga mengingatkan bahwa krisis air bersih bisa memicu masalah kesehatan, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan.
Minimnya air bersih telah memicu meningkatnya kasus penyakit kulit dan diare di beberapa titik pengungsian.
"Banyak anak mengalami penyakit kulit karena tidak bisa membersihkan diri dengan layak. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi krisis kesehatan," ujarnya.
Desakan Aksi Nyata dan Merata
Ketua DPW PKB Aceh ini menyampaikan bahwa sebagian warga bahkan tidak mandi selama berhari-hari karena kekurangan pasokan air bersih.
Irmawan mendesak pemerintah untuk menyalurkan air bersih secara masif, merata, dan berkelanjutan, terutama ke daerah terpencil dan sulit dijangkau.
"Air bersih bukan sekadar bantuan tambahan, tetapi kebutuhan utama yang menentukan kesehatan, martabat, dan keselamatan warga terdampak bencana," tegasnya.
- Penulis :
- Gerry Eka
- Editor :
- Tria Dianti








