
Pantau - Amerika Serikat kembali menuai sorotan internasional setelah Presiden Donald Trump menunjuk Gubernur Louisiana, Jeff Landry, sebagai Utusan Khusus untuk Greenland, memicu ketegangan diplomatik dengan Denmark.
Langkah tersebut langsung ditanggapi keras oleh Denmark dan memicu solidaritas dari negara-negara Skandinavia, terutama Finlandia dan Swedia, yang menegaskan pentingnya kedaulatan dan keutuhan wilayah.
Finlandia dan Swedia Serukan Penghormatan terhadap Kedaulatan Denmark
Menteri Luar Negeri Finlandia, Elina Valtonen, menekankan bahwa urusan antara Denmark dan Greenland adalah masalah internal yang harus ditentukan oleh kedua belah pihak.
“Urusan Denmark dan Greenland harus ditentukan oleh kedua pihak itu sendiri”, tegas Valtonen.
Ia juga mengingatkan bahwa Denmark merupakan sekutu lama AS yang telah menanggung kerugian besar dalam keterlibatannya di konflik Afghanistan dan Irak.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Swedia, Maria Malmer Stenergard, menyatakan dukungan penuh terhadap Denmark dan prinsip hukum internasional.
“Swedia berdiri di belakang Denmark dan selalu membela hukum internasional”, ungkapnya.
Denmark Protes Keras, Greenland Tegaskan Tidak untuk Dijual
Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen, menyatakan keterkejutannya atas langkah AS dan menyampaikan bahwa Duta Besar AS di Kopenhagen akan segera dipanggil untuk memberikan klarifikasi resmi.
Sikap tegas juga disampaikan oleh mantan Perdana Menteri Greenland, Mute Egede.
“Greenland tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual”, tegas Egede menanggapi pernyataan Trump.
Greenland saat ini berstatus sebagai wilayah otonom di bawah Kerajaan Denmark sejak 2009, dengan kewenangan penuh atas urusan domestiknya.
Namun, isu kedaulatan kembali mencuat setelah Presiden Trump menolak menjamin bahwa AS tidak akan menggunakan kekuatan militer untuk mengambil alih Greenland.
Trump menyebut kawasan tersebut memiliki “kepentingan strategis” dalam menghadapi pengaruh China dan Rusia di Arktik.
Isu Greenland Jadi Sorotan Geopolitik Baru
Penunjukan utusan khusus AS untuk Greenland dinilai sebagai langkah agresif yang mengganggu stabilitas diplomatik dan membuka babak baru ketegangan geopolitik di kawasan Arktik.
Negara-negara Skandinavia menilai bahwa tindakan AS mencederai prinsip dasar hukum internasional dan kedaulatan negara.
Kasus ini diperkirakan akan menjadi perhatian serius dalam forum-forum internasional yang membahas kawasan Arktik dan keamanan global.
- Penulis :
- Gerry Eka







