Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Zelenskyy Mengusulkan Gencatan Senjata Dua Bulan demi Referendum Perdamaian Ukraina

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Zelenskyy Mengusulkan Gencatan Senjata Dua Bulan demi Referendum Perdamaian Ukraina
Foto: (Sumber: Arsip foto - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ANTARA/Andolu/pri.)

Pantau - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta gencatan senjata selama dua bulan agar Ukraina dapat menyelenggarakan referendum terkait kesepakatan damai untuk mengakhiri perang dengan Rusia.

Permintaan tersebut dilaporkan oleh Kantor Berita ANTARA dengan mengutip harian Dzerkalo Tyzhnia dan disampaikan pada Rabu 25 Desember 2025.

Zelenskyy menyampaikan rencana perdamaian Ukraina itu dalam sebuah konferensi pers yang menekankan pentingnya stabilitas keamanan sebelum proses demokratis dilaksanakan.

Zelenskyy menyatakan secara langsung, "Kami bisa mengadakan referendum. Sebuah referendum memerlukan sekurangnya 60 hari, dan kami perlu gencatan senjata yang nyata selama 60 hari," sebagaimana dikutip oleh harian tersebut.

Ia juga menegaskan, "Kalau tidak, kami tidak akan melaksanakannya. Artinya, referendum itu tidak akan sah," untuk menekankan bahwa gencatan senjata merupakan syarat mutlak.

Dengan masih adanya pergerakan pasukan Rusia di garis depan peperangan, Zelenskyy telah beberapa kali menyerukan perlunya gencatan senjata yang benar-benar efektif.

Zelenskyy sebelumnya juga menyampaikan bahwa gencatan senjata merupakan syarat utama untuk melaksanakan pemilihan umum di Ukraina.

Rusia di sisi lain telah berulang kali menyatakan bahwa mereka menginginkan perdamaian yang berkelanjutan dan bukan hanya gencatan senjata yang bersifat sementara.

Amerika Serikat sejak pertengahan November telah mengajukan sebuah rencana perdamaian baru yang ditujukan untuk Ukraina.

Pada 2 Desember, Presiden Rusia Vladimir Putin menerima duta khusus Presiden Trump, Steve Witkoff, bersama menantu Trump, Jared Kushner, di Kremlin.

Kunjungan perwakilan Amerika Serikat ke Rusia tersebut bertujuan membahas rencana perdamaian Amerika Serikat untuk Ukraina.

Kremlin menegaskan bahwa Rusia tetap terbuka untuk melakukan perundingan dan berkomitmen terhadap kesepakatan yang telah dicapai dalam pertemuan di Anchorage, Alaska.

Penulis :
Gerry Eka