
Pantau - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengonfirmasi bahwa mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin telah lama mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Syura PKB.
Keputusan pengunduran diri tersebut juga disampaikan Ma’ruf Amin dari jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Fokus Ibadah, Uzlah dari Kegiatan Organisasi
Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Teknologi DPP PKB, Ahmad Iman Sukri, menyampaikan bahwa pengunduran diri Ma’ruf Amin telah diketahui sejak lama oleh internal partai.
“Soal Kiai Ma’ruf Amin mengundurkan diri, sudah lama,” ungkap Ahmad Iman.
Ia menjelaskan bahwa Ma’ruf Amin secara langsung menyampaikan pengunduran dirinya kepada Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar dengan alasan ingin melakukan uzlah atau pengasingan diri demi memusatkan perhatian pada ibadah.
“Benar, beliau menyampaikan kepada Ketua Umum DPP PKB akan uzlah pengasingan diri untuk memusatkan perhatian pada ibadah kepada Allah SWT,” ujar Ahmad Iman Sukri.
Dengan keputusan tersebut, Ma’ruf Amin tidak lagi aktif dalam kegiatan organisasi PKB, begitu pula dalam aktivitas di Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Namun, Ahmad Iman menambahkan bahwa Ma’ruf Amin tetap akan membantu PKB dari luar struktur organisasi apabila diperlukan.
Regenerasi dan Serah Tugas kepada Tokoh Muda
Sebelumnya, pada 23 Desember 2025, Masduki Baidlowi, Juru Bicara Ma’ruf Amin yang juga Ketua MUI Bidang Informasi Komunikasi dan Digital, menyampaikan bahwa pengunduran diri dari dua jabatan itu telah dilakukan secara resmi.
Surat pengunduran diri Ma’ruf Amin kepada Ketua Umum MUI Anwar Iskandar dikirim pada 28 November 2025.
Dalam surat tersebut, Ma’ruf Amin menyatakan niatnya untuk memberikan ruang kepada generasi baru yang lebih muda dan kompeten.
“Sudah saatnya saya untuk istirahat dan mengundurkan diri dari kepengurusan MUI, demi regenerasi tugas dan tanggung jawab kepada tokoh lain yang lebih muda dan kompeten,” demikian isi pernyataan Ma’ruf Amin dalam surat tersebut.
Langkah Ma’ruf Amin ini menandai pergeseran tongkat estafet kepemimpinan di organisasi keagamaan dan politik yang selama ini dibawah pengaruhnya, sekaligus menutup babak panjang kiprahnya di panggung nasional.
- Penulis :
- Gerry Eka
- Editor :
- Tria Dianti







