Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

China Serukan Dunia Tolak Kebangkitan Militerisme Jepang, Soroti Wacana Senjata Nuklir

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

China Serukan Dunia Tolak Kebangkitan Militerisme Jepang, Soroti Wacana Senjata Nuklir
Foto: (Sumber: Arsip - Foto udara memperlihatkan sejumlah kapal Penjaga Pantai China (CCG) mengikuti latihan di Laut China Selatan (12/5/2024). ANTARA/Xinhua/Rao Bin/aa.)

Pantau - Pemerintah China menyerukan kepada seluruh negara pencinta damai untuk bersatu menolak kebangkitan militerisme di Jepang, menyusul sejumlah manuver politik dan pernyataan kontroversial dari tokoh sayap kanan Negeri Sakura.

China Tuduh Jepang Dorong Remiliterisasi

Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Zhang Xiaogang, menyampaikan seruan tersebut dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis.

“Kami menyerukan kepada semua negara dan bangsa pencinta damai untuk mengambil tindakan tegas guna menekan kebangkitan militerisme oleh kekuatan sayap kanan Jepang dan mencegah dunia terjerumus ke dalam kekacauan serta terulangnya tragedi sejarah,” kata Zhang.

Ia menuding bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong remiliterisasi, yang menurutnya menunjukkan tanda-tanda kebangkitan militerisme yang semakin mencolok.

Zhang juga menyatakan bahwa Jepang sering menggunakan ancaman dari China sebagai dalih untuk menyembunyikan agenda militeristiknya sendiri.

Menanggapi tudingan mengenai anggaran militer, Zhang menegaskan bahwa belanja pertahanan China bersifat wajar dan moderat, dengan porsi terhadap produk domestik bruto yang masih berada di bawah rata-rata global.

Wacana Senjata Nuklir Jepang Picu Kecemasan Beijing

Ketegangan meningkat setelah laporan media Jepang mengungkap pernyataan informal dari seorang pejabat keamanan nasional dari kantor Sanae Takaichi pada 18 Desember lalu.

Dalam pernyataan off the record tersebut, pejabat itu menyebut bahwa Jepang seharusnya memiliki senjata nuklir, dengan alasan bahwa pada akhirnya, “seseorang hanya dapat mengandalkan diri sendiri.”

Meski belum ada pembahasan resmi terkait revisi prinsip non-nuklir Jepang, isu ini dinilai sangat sensitif dan berpotensi memecah opini publik di Jepang.

Secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, juga mengomentari isu tersebut.

Ia menyatakan bahwa kekuatan sayap kanan di Jepang terus mendorong peningkatan kekuatan militer, dan pernyataan soal senjata nuklir itu mencerminkan keinginan sebagian kalangan untuk mendorong remiliterisasi Jepang lebih jauh.

“Pernyataan seperti ini semakin mengungkap ambisi kelompok-kelompok tersebut,” ujar Lin Jian.

China menegaskan kembali sikapnya bahwa stabilitas kawasan hanya bisa dijaga melalui perdamaian, bukan dengan peningkatan kekuatan militer yang agresif.

Informasi dalam laporan ini bersumber dari media Rusia, RIA Novosti dan Sputnik.

Penulis :
Gerry Eka