
Pantau - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militer Israel untuk menangguhkan sejumlah operasi tempur hingga ia kembali dari Amerika Serikat guna menghindari komplikasi yang tidak diinginkan selama pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Perintah tersebut dilaporkan media penyiaran publik Israel KAN pada Senin setelah kepemimpinan politik Israel menginstruksikan Pasukan Pertahanan Israel untuk menghentikan sebagian aktivitas militer.
Penghentian sebagian operasi militer itu berlaku sampai Benjamin Netanyahu menyelesaikan kunjungannya ke Amerika Serikat.
Pertimbangan Politik dan Keamanan
Keputusan penangguhan operasi tempur diambil untuk mencegah eskalasi atau perkembangan situasi yang berpotensi mengganggu pertemuan tingkat tinggi antara Benjamin Netanyahu dan Donald Trump.
Pertemuan kedua pemimpin tersebut dijadwalkan berlangsung di Florida.
Benjamin Netanyahu tiba di Amerika Serikat pada Minggu untuk menjalani agenda pertemuan dengan Donald Trump.
Kunjungan tersebut dilakukan tidak lama setelah militer Israel mengumumkan seorang perwira cadangan terluka akibat ledakan bom di Rafah, Gaza selatan.
Insiden ledakan bom di Rafah tersebut dituding Benjamin Netanyahu sebagai serangan yang dilakukan Hamas.
Agenda Gaza dan Dampak Konflik
Pertemuan Benjamin Netanyahu dan Donald Trump diperkirakan akan membahas transisi menuju fase kedua kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Kesepakatan gencatan senjata di Gaza tersebut mulai berlaku pada 10 Oktober lalu.
Fase kedua kesepakatan mencakup pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Jalur Gaza tanpa keterlibatan Hamas.
Selain itu, fase kedua juga mencakup pembentukan pasukan multinasional serta rencana pelucutan senjata Hamas.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 71.000 warga Palestina.
Sebagian besar korban tewas dilaporkan merupakan perempuan dan anak-anak.
Serangan berkepanjangan tersebut menyebabkan Jalur Gaza porak poranda.
Otoritas kesehatan setempat menyatakan kondisi Jalur Gaza kini tidak lagi layak huni.
- Penulis :
- Gerry Eka







