
Pantau.com - Kaum Muslim di Sri Lanka diminta untuk salat di rumah dan tidak pergi ke masjid-masjid atau gereja-gereja.
Pasalnya, Dinas Intelijen Negara memperingatkan kemungkinan serangan-serangan bom mobil di tengah-tengah ketakutan aksi balasan atas pengeboman yang menewaskan 253 orang.
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengatakan pada Jumat, polisi sedang mencari 140 orang yang diyakini memiliki kaitan dengan kelompok ISIS.
Baca juga: Inggris Peringati Sri Lanka akan Ada Serangan Teror Kembalirn
Seperti diketahui, ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri terkoordinasi, yang menargetkan gereja-gereja dan hotel-hotel di seluruh Sri Lanka pada hari Minggu 21 April lalu.
Dikutip dari ABC News, Jumat (26/4/2019), Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, militan Sri Lanka yang disalahkan atas serangan itu mendapat dukungan dari ISIS.
PM Morrison mengatakan, pemboman itu menunjukkan gelombang baru dalam memerangi terorisme, bahwa militan yang bertempur di Suriah dan Irak telah kembali ke negara asal dengan keterampilan untuk melakukan serangan.
Baca juga: Pemerintah Sri Lanka Revisi Korban Tewas Serang Bom Paskah
- Penulis :
- Widji Ananta