Pantau Flash
HOME  ⁄  Hiburan

Teknologi Film Jadi Kenyataan: Colossal Biosciences Targetkan Kelahiran Mamut Berbulu Pertama Tahun 2028

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Teknologi Film Jadi Kenyataan: Colossal Biosciences Targetkan Kelahiran Mamut Berbulu Pertama Tahun 2028
Foto: Scarlett Johansson (sumber: ScreenRant/Simone Ashmoore)

Pantau - CEO Colossal Biosciences Ben Lamm menyatakan bahwa perusahaannya hanya tinggal tiga tahun lagi dari menghidupkan kembali hewan punah pertama melalui teknologi de-extinction, seperti yang diangkat dalam film Jurassic World Rebirth.

Colossal menargetkan kelahiran mamut berbulu pertama pada akhir tahun 2028, dengan embrio dijadwalkan siap pada 2026.

"Tujuan kami adalah memiliki anak mamut pertama pada tahun 2028. Pada akhir 2026, kami akan memiliki embrio kami. Masa kehamilan mamut adalah 22 bulan," ungkap Lamm dalam wawancara bersama Liam Crowley dari ScreenRant.

Ia juga menambahkan bahwa tim Colossal sedang mengembangkan teknik inseminasi buatan yang disebut OPO pickup untuk konservasi badak putih utara, badak selatan, dan gajah.

"Selama semua itu berjalan, saya rasa kami akan sesuai jadwal untuk kelahiran pertama pada 2028. Dan sejauh ini berjalan dengan baik," ujarnya.

Menurut Lamm, teknologi yang dulunya fiksi kini menjadi kenyataan berkat kemajuan rekayasa genetika dan reproduksi.

De-Extinction Jadi Kenyataan Ilmiah

Colossal merupakan perusahaan pertama di dunia yang berfokus pada de-extinction atau menghidupkan kembali spesies yang telah punah.

Sebelumnya, perusahaan ini sukses menciptakan kembali serigala dire melalui penggabungan DNA fosil dan DNA serigala abu-abu modern.

Selain mamut berbulu, Colossal juga tengah mengembangkan spesies kuno lainnya dalam upaya mengembalikan fungsi ekosistem dan melawan dampak kepunahan yang disebabkan manusia.

Lamm menjelaskan bahwa hewan hasil de-extinction tidak akan sepenuhnya identik dengan versi purbanya karena mereka adalah hasil rekayasa genetika.

Inspirasi Film Jadi Sorotan Global

Film Jurassic World Rebirth, yang berlatar 34 tahun setelah tragedi taman dinosaurus pertama, menampilkan karakter Zora Bennett (diperankan oleh Scarlett Johansson) yang kembali ke lokasi Jurassic Park untuk mengekstraksi DNA dari sisa-sisa eksperimen InGen.

Film ini mengangkat tema eksperimen genetika dan mutasi, mencerminkan kemajuan teknologi dunia nyata yang sedang dikembangkan Colossal.

Meskipun film menyoroti bahaya menghidupkan kembali dinosaurus, narasi Rebirth menampilkan sudut pandang baru: menggunakan DNA rekayasa demi menyelamatkan umat manusia.

Lamm mengisyaratkan bahwa manfaat dari de-extinction mencakup pemulihan ekosistem, pengembangan ilmu pengetahuan, dan penebusan terhadap spesies yang punah akibat ulah manusia.

"Jadi target kami masih akhir 2028. Bisa saja mundur? Ya. Tapi kalau mundur, saya kira hanya beberapa bulan, bukan puluhan tahun," tegasnya.

Meski menciptakan ulang dinosaurus masih mustahil saat ini, popularitas film Jurassic World membuka ruang diskusi ilmiah mengenai potensi dan etika hewan hasil rekayasa.

Penulis :
Shila Glorya

Terpopuler