
Pantau - Setelah meraih kesuksesan besar lewat film horor 28 Years Later, Aaron Taylor-Johnson kembali menjadi sorotan berkat penampilan perdananya di film thriller terbaru berjudul Fuze garapan sutradara David Mackenzie.
Sukses 28 Years Later Angkat Karier Taylor-Johnson
28 Years Later, seri ketiga waralaba apokaliptik karya Danny Boyle, berhasil meraih pendapatan box office global sebesar 150 juta dolar Amerika dan menuai ulasan positif dari kritikus.
Film tersebut semakin memantapkan posisi Taylor-Johnson sebagai salah satu aktor Hollywood yang serbabisa, setelah sebelumnya dikenal lewat peran di Kick-Ass, Avengers: Age of Ultron, Nocturnal Animals, dan film indie Nowhere Boy.
"Aaron adalah aktor yang mampu menghidupkan karakter di genre apa pun," ungkap salah satu kritikus film di ulasan resmi.
Penampilan Perdana Fuze Bikin Penasaran
Sky TV baru-baru ini merilis foto perdana Taylor-Johnson di Fuze, memperlihatkan sang aktor mengenakan pakaian biasa dengan pistol di sarungnya, duduk di kap mobil sambil memegang senapan sniper, dan tampak serius mengintai sasaran tak dikenal melalui teropong bidik.
Fuze menceritakan proses evakuasi bom yang belum meledak di pusat Kota London pada Perang Dunia II, yang dimanfaatkan sekelompok orang sebagai kesempatan untuk melakukan perampokan.
Selain Taylor-Johnson, film ini dibintangi Theo James, Sam Worthington, Gugu Mbatha-Raw, dan Saffron Hocking, diproduksi oleh Sigma Films dan Anton, serta akan tayang perdana di Toronto International Film Festival pada 5 September 2025.
Berbeda dengan latar dunia apokaliptik mentah di 28 Years Later, Fuze diperkirakan akan mengandalkan kekuatan akting para pemainnya untuk membangun ketegangan.
Dengan genre thriller yang menuntut intensitas dan emosi berlapis, film ini digadang-gadang bisa menjadi salah satu karya terbaik Taylor-Johnson, sekaligus berpotensi mendapatkan perilisan internasional.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti