Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

13 Oknum TNI Ditersangkakan dan Siap Disidang Buntut Tewaskan Preman di Kota Salatiga

Oleh khaliedmalvino
SHARE   :

13 Oknum TNI Ditersangkakan dan Siap Disidang Buntut Tewaskan Preman di Kota Salatiga
Pantau - Pratu RW, menjadi korban pengeroyokan lima preman di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Kasus ini malah berbuntut panjang hingga menewaskan seorang preman lantaran dianiaya 13 oknum TNI.

Menyikapi hal tersebut, Panglima Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan, pengeroyokan ini merupakan luapan emosi 13 oknum TNI saat menerima kabar temannya dipukuli preman.

"Kalau menurut saya, ini anak-anak (prajurit) emosi dengar ada temannya dipukuli, dia datangi, dia ambil orangnya dibawa ke satuan, ya maksudnya biar kapok. Cuma saya lihat kondisinya kan yang dipukuli itu, kondisi mabuk tuh, mungkin memang badannya sudah payah, dipukul juga meninggal," kata Maruli di Mabes AD, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2022).

Walaupun kasus berawal dari pengeroyokan preman ke Pratu RW, Maruli menegaskan anggota TNI mesti mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kini, 13 prajurit TNI yang terlibat pengeroyokan preman ini ditersangkakan dan segera disidang.

"(Berkas) sudah berjalan. Di tentara prosedur begitu berjalan kok. 13 tersangka kan ada sidangnya nanti, siapa yang mukulin, siapa yang aniaya. Kan kalau ada begini, terus salah semua, kan nggak juga. Gitu kira-kira. Nanti siapa yang bagaimana. Jadi bagaimana nanti peran masing-masing," jelasnya.

Kendati demikian, Maruli mengatakan pihak Pratu RW juga sudah membuat laporan kepolisan terkait pengeroyokan yang dilakukan preman terhadap dirinya dan istrinya yang tengah hamil.

"Kita adukan dong, saya sudah bilang juga. Ini sampai istrinya yang hamil terjatuh dari motor. Itu kan nggak benar, ditinggal pergi, disusul minta pertanggungjawaban malah marah-marah karena mabuk," tuturnya.

Kronologi pengeroyokan Pratu RW

Sebelumnya diberitakan, seorang anggota Yonif MR 411/6/2 Kostrad, Pratu RW, dikeroyok lima preman yang sedang dalam pengaruh minuman keras di Pasar Blauran Kota Salatiga, Jawa Tengah, Kamis, (1/9/2022).

Akibatnya, Pratu RW mengalami luka-luka dan bengkak pada bagian wajah sehingga harus dirawat di RST Dr. Asmir Salatiga.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna membenarkan terjadinya pengeroyokan terhadap Pratu RW oleh lima pemuda bertato tersebut.

“Kejadian ini sedang ditangani oleh Denpom IV/3 Salatiga yang berkoordinasi dengan pihak Polres Salatiga untuk proses lebih lanjut,” ujar Tatang dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/9/2022).

Kadispenad menjelaskan kejadian berawal saat Pratu RW sedang membonceng istrinya, D, yang sedang hamil 6 bulan menuju Pasar Blauran diserempet kendaraan pikap Suzuki Carry yang dikendarai Argo Wahyu Pamungkas beserta 4 orang temannya.

Pratu RW sempat dibentak, namun tidak menghiraukan. Sesampainya di Pasar Blauran, Pratu RW dihentikan oleh Argo Wahyu Pamungkas serta melakukan pengeroyokan bersama keempat temannya tersebut.

Istri Pratu RW yang panik dan ketakutan melihat suaminya dikeroyok dan tersungkur di jalan, meminta pertolongan di WA grup suaminya yang kemudian melakukan pencarian dan menemukan para pelaku.

Para pelaku kemudian dibawa ke Yonif MR 411/6/2 Kostrad dan selanjutnya dibawa ke RST Dr. Asmir Salatiga karena mengalami luka-luka.

Setelah mendapatkan perawatan, pada Jumat (2/9/2022) satu orang pengeroyok atas nama Argo Wahyu Pamungkas dinyatakan meninggal dunia dan 4 orang lainnya masih menjalani pengobatan di RST Dr. Asmir Salatiga.
Penulis :
khaliedmalvino