Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

15 Orang jadi Tersangka Kasus Uang Palsu di UIN Makassar, Termasuk Kepala Perpustakaan

Oleh Firdha Riris
SHARE   :

15 Orang jadi Tersangka Kasus Uang Palsu di UIN Makassar, Termasuk Kepala Perpustakaan
Foto: Ilustrasi uang palsu. Sumber: Pantau.com

Pantau - Jajaran Polresta Gowa masih mendalami kasus dugaan memproduksi uang palsu  di dalam area Kampus 2 Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jalan HM Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sudah, ada 15 tersangka dalam kasus ini.

"Yang jelas, kami hanya bisa memberikan keterangan bahwa Polres Gowa memang menangani tentang percetakan dan peredaran uang palsu. Karena masih tahap pengembangan," kata Kasi Humas Polres Gowa, Iptu Kusman Jaya, Senin (16/12/2024).

Sejauh ini untuk penanganan kasus dugaan produksi hingga peredaran uang palsu di lingkungan Kampus UIN Alauddin Makassar sedang pendalaman dan masih dalam penyelidikan polisi.

"Masih tahap pengembangan. Yang jelas ada (pelaku diamankan), barang bukti ada. Tapi, mohon maaf itu saja yang bisa kami berikan informasi. Kita tunggu press release-nya saja. Ini sementara ditangani Polres Gowa," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof Muhammad Khalifah Mustamin, menyampaikan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan penjelasan secara terperinci atas kasus tersebut, meski beredar informasi tentang pembuatan uang palsu di kampusnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 4 Pengedar Uang Palsu di Riau, 3O Lembar Rp100 Ribu Disita

"Tentang uang palsu itu, tentu kami akan menunggu rilis berita resmi dari kepolisian. Saya pikir polisi punya mekanisme sendiri terkait dengan itu," kata Khalifah kepada wartawan.

Pihaknya hanya bisa menyampaikan terkait hal itu. Meski demikian, internal rektorat dipastikan mengambil tindakan tegas terhadap oknum pegawai kampus itu yang diduga terlibat.

"Ranah uang palsu kan sekarang sudah di tangan kepolisian. Kami pihak kampus, ya menunggu bagaimana mekanisme yang ada di kepolisian berjalan, karena kami tidak bisa campuri itu," ujarnya.

Terkait dengan internal Kampus UIN Alauddin, kata dia, tentu pihak rektorat dan seluruh pihak pimpinan akan mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan terkait dengan pegawai yang sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

"Tidak ada orang yang mau kampusnya tercoreng di mana-mana. Kita semua malu terkait itu dan pasti kampus, rektor, serta pimpinan seluruhnya mengambil tindakan tegas terkait dengan itu semua, terkait oknum itu," katanya lagi.

Lebih lanjut, salah satu oknum pejabat yang ditangkap terkait kasus uang palsu ini adalah Kepala Perpustakaan, Andi Ibrahim. Selain itu, juga ada staf rektor. Namun belum dipastikan detail soal keterlibatannya.

Baca juga: WNI Ditangkap di Bandara AS gegara Bawa Uang Palsu Rp 447 Juta

Saat ini sudah ada 15 orang ditetapkan sebagai tersangka sindikat uang palsu, yang salah satunya adalah Andi Ibrahim. Tak hanya menjadi tersangka. Andi Ibrahim juga dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

"Kepala perpustakaan itu yah pasti dinonaktifkan dari jabatannya," ujar Khalifah.

"Saat ini kami sudah mengamankan 15 tersangka," kata Kapolres Gowa, AKBP Rheonald T. Simanjuntak.

Di sisi lain, Sekjen Dewan Mahasiswa (Dema) atau BEM UIN Alauddin, Reski, mengatakan bahwa pihaknya menerima informasi bahwa barang bukti uang palsu senilai Rp2 miliar itu ditemukan polisi di gedung perpustakaan kampus tersebut.

"Uang yang hampir Rp 2 M itu didapatkan di perpustakaan dan pihak penyidik ini juga mendapatkan mesin yang kemudian mencetak uang palsu tersebut. Ada mesin yang didapatkan oleh penyidik," kata Reski.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa UIN Alauddin Makassar di Kampus 2 Samata menggelar aksi di depan Gedung Rektorat kampus dengan mendesak agar kasus dugaan produksi uang palsu di dalam kampus segera diselesaikan serta memecat pegawai yang diduga terlibat termasuk menangkap otak atau pelaku utamanya.

Baca juga: Traksaksi Menggunakan Uang Palsu, Pria di Bogor Ditangkap!

Penulis :
Firdha Riris
Editor :
Firdha Riris