Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Rusia Makin Gencar Serang Wilayah Sipil Ukraina, Rumah Sakit dan Sekolah Dibom

Oleh Aries Setiawan
SHARE   :

Rusia Makin Gencar Serang Wilayah Sipil Ukraina, Rumah Sakit dan Sekolah Dibom

Pantau.com - Pasukan Rusia belum mengendurkan gempurannya di wilayah Ukraina. Bahkan, mereka semakin gencar menyerang daerah sipil, termasuk rumah sakit dan sekolah.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Olga Stefanishyna mengatakan kepada BBC bahwa setelah mendapat perlawanan kuat dari tentara Ukraina, sekarang terjadi operasi besar-besaran oleh Rusia terhadap warga sipil.

Organisasi Kesehatan Dunia juga mengatakan fasilitas kesehatan di wilayah Ukraina diserang oleh pasukan Rusia.

"WHO telah mengonfirmasi beberapa serangan terhadap gedung perawatan kesehatan di Ukraina, menyebabkan banyak kematian dan cedera," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Minggu, 6 Maret 2022.

Pemerintah Inggris menuduh Rusia sengaja menargetkan daerah berpenduduk di beberapa lokasi.

"Rusia sebelumnya telah menggunakan taktik serupa di Chechnya pada 1999 dan Suriah pada 2016, menggunakan amunisi berbasis udara dan darat," kata Inggris dalam pembaruan intelijen.

Pada hari Sabtu, pemantau PBB mengatakan 351 warga sipil Ukraina telah dikonfirmasi meninggal dunia sejak invasi dimulai pada 24 Februari, tetapi angka sebenarnya kemungkinan akan "jauh lebih tinggi".

UNHCR mengatakan lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia menginvasi.

Tetapi Rusia membantah menargetkan warga sipil, dengan mengatakan pihaknya melakukan "operasi militer khusus" melawan "nasionalis" Ukraina dan "neo-Nazi".

Olga Stefanishyna, yang berbicara kepada program Sunday Morning BBC TV, menuduh Rusia menggunakan "taktik militer tepat di kota-kota Ukraina".

"Rumah sakit yang dibom, rumah untuk taman kanak-kanak dan sekolah dibom, dan rumah tangga biasa juga dibom," katanya. "Ini adalah kenyataan yang terlihat."

Dia mengatakan Ukraina melihat terjadi gelombang teroris Federasi Rusia ini.

Olga Stefanishyna mengklaim Rusia telah menderita kerugian yang sangat besar, tentara dan peralatan banyak yang hancur, tetapi itu tetap tidak menghalangi Rusia menginvasi Ukraina.

"Itu hanya mendorong agresi lebih lanjut," katanya.

Menyerang warga sipil dan infrastruktur sipil, seperti sekolah dan rumah sakit, bertentangan dengan Konvensi Jenewa, yang merupakan kesepakatan semua negara dalam mengatur perang.

Selain WHO, organisasi non-pemerintah lainnya juga telah membenarkan terjadinya serangan terhadap sipil.

Amnesty International mengatakan telah memverifikasi berbagai serangan, termasuk munisi tandan yang mengenai taman kanak-kanak dan pembibitan, dan rudal balistik yang mengenai rumah sakit.

Baca juga: Misi Berat, AS dan Inggris Terjunkan Pasukan Khusus Selamatkan Presiden Ukraina

Baca juga: Kembali Ancam yang Coba Ikut Campur, Putin Sebut Sanksi untuk Rusia seperti Deklarasi Perang

rn
Penulis :
Aries Setiawan