Pantau - Korban tewas gempa bermagnitudo (M) 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah kini jumlahnya mencapai 41 ribu jiwa. Sementara, 9 korban gempa di Turki berhasil diselamatkan usai lebih dari sepekan tertimbun reruntuhan bangunan roboh.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut, jumlah korban tewas akibat gempa yang mengguncang Turki bagian selatan sepekan lalu mencapai sedikitnya 35.418 orang.
Sementara itu, laporan media pemerintah Suriah dan badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut setidaknya 5.814 orang lainnya tewas di Suriah bagian utara. Artinya secara total sebanyak 41.232 orang tewas akibat gempa di Turki dan Suriah sejauh ini.
Gempa dahsyat pada Senin (6/2/2023) lalu memicu kerusakan parah di kedua negara, dengan banyak bangunan terutama gedung tempat tinggal hancur.
Banyak korban selamat yang kehilangan rumah dan tempat tinggal mereka di tengah suhu dingin yang nyaris membekukan di kedua negara.
Erdogan mengakui adanya masalah dalam respons awal terhadap gempa tersebut. Namun, lanjut Erdogan, situasi saat ini telah terkendali.
"Kita menghadapi salah satu bencana alam terbesar tidak hanya di negara kita, tapi juga dalam sejarah kemanusiaan," sebut Erdogan.
Sementara itu, meskipun jumlah korban tewas terus bertambah, rentetan penyelamatan drastis terhadap orang-orang yang tertimbun reruntuhan bangunan yang ambruk akibat gempa juga terus terjadi.
Pada Selasa (14/2/2023) waktu setempat, atau lebih dari sepekan usai gempa mengguncang, 9 orang berhasil diselamatkan dari puing bangunan di Turki.
Mereka yang diselamatkan termasuk dua laki-laki berusia 21 tahun dan 17 tahun, yang merupakan kakak-beradik tertimbun reruntuhan apartemen di Provinsi Kahramanmaras dekat pusat gempa.
Seorang pria dan wanita muda asal Suriah juga berhasil diselamatkan setelah tertimbun puing bangunan selama lebih dari 200 jam di Antakya, Provinsi Hatay, Turki. Diketahui bahwa gempa mengguncang wilayah Turki yang banyak ditinggali para pengungsi Suriah.
Petugas penyelamat Turki, yang enggan disebut namanya menyatakan keyakinannya bahwa masih mungkin ada korban selamat yang akan ditemukan dari balik reruntuhan bangunan.
Disebutkan Erdogan dalam pernyataannya bahwa lebih dari 2,2 juta orang telah meninggalkan area-area terdampak parah gempa di Turki, setelah ratusan ribu bangunan tidak bisa dihuni. Sementara di Suriah, menurut PBB, nyaris 9 juta orang terdampak gempa.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut, jumlah korban tewas akibat gempa yang mengguncang Turki bagian selatan sepekan lalu mencapai sedikitnya 35.418 orang.
Sementara itu, laporan media pemerintah Suriah dan badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut setidaknya 5.814 orang lainnya tewas di Suriah bagian utara. Artinya secara total sebanyak 41.232 orang tewas akibat gempa di Turki dan Suriah sejauh ini.
Gempa dahsyat pada Senin (6/2/2023) lalu memicu kerusakan parah di kedua negara, dengan banyak bangunan terutama gedung tempat tinggal hancur.
Banyak korban selamat yang kehilangan rumah dan tempat tinggal mereka di tengah suhu dingin yang nyaris membekukan di kedua negara.
Erdogan mengakui adanya masalah dalam respons awal terhadap gempa tersebut. Namun, lanjut Erdogan, situasi saat ini telah terkendali.
"Kita menghadapi salah satu bencana alam terbesar tidak hanya di negara kita, tapi juga dalam sejarah kemanusiaan," sebut Erdogan.
Sementara itu, meskipun jumlah korban tewas terus bertambah, rentetan penyelamatan drastis terhadap orang-orang yang tertimbun reruntuhan bangunan yang ambruk akibat gempa juga terus terjadi.
Pada Selasa (14/2/2023) waktu setempat, atau lebih dari sepekan usai gempa mengguncang, 9 orang berhasil diselamatkan dari puing bangunan di Turki.
Mereka yang diselamatkan termasuk dua laki-laki berusia 21 tahun dan 17 tahun, yang merupakan kakak-beradik tertimbun reruntuhan apartemen di Provinsi Kahramanmaras dekat pusat gempa.
Seorang pria dan wanita muda asal Suriah juga berhasil diselamatkan setelah tertimbun puing bangunan selama lebih dari 200 jam di Antakya, Provinsi Hatay, Turki. Diketahui bahwa gempa mengguncang wilayah Turki yang banyak ditinggali para pengungsi Suriah.
Petugas penyelamat Turki, yang enggan disebut namanya menyatakan keyakinannya bahwa masih mungkin ada korban selamat yang akan ditemukan dari balik reruntuhan bangunan.
Disebutkan Erdogan dalam pernyataannya bahwa lebih dari 2,2 juta orang telah meninggalkan area-area terdampak parah gempa di Turki, setelah ratusan ribu bangunan tidak bisa dihuni. Sementara di Suriah, menurut PBB, nyaris 9 juta orang terdampak gempa.
- Penulis :
- khaliedmalvino
