
Pantau.com - Seorang backpacker meninggal setelah meminum ramuan halusinogen selama ritual kuno di Kolombia. Setelah Henry Miller meninggal, tubuhnya dibuang di pinggir jalan oleh seorang anggota suku.
Pria berusia 19 tahun itu jatuh sakit dan mengalami kesulitan bernapas setelah meminum ramuan yang dikenal sebagai yage atau ayahuasca pada bulan April 2014 lalu.
Mengutip Metro, Jumat (31/8/2018), ia kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan dibopong menggunakan sepeda motor yang dikemudikan oleh putra dukun yang memimpin upacara. Tetapi ketika lelaki itu menyadari bahwa Henry telah meninggal, dia panik dan meninggalkan tubuh remaja itu di jalan, di mana ia ditemukan oleh polisi.
Baca juga: Eks Polisi Kulit Putih Ini Mendekam 15 Tahun Bui Setelah Bunuh Remaja Kulit Hitam
Pada pemeriksaan di Bristol, HM Senior Coroner Maria Voisin mencatat kematian Henry, pada 23 April 2014, sebagai kecelakaan.
Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan pada pemeriksaannya, ayah Henry, David Miller mengatakan bahwa putranya adalah seorang 'pria muda yang ingin tahu' yang tertarik dengan budaya Amerika Selatan.
Dia mengatakan Henry tiba di Bogota pada Februari 2014 dan dijadwalkan menghabiskan waktu di benua itu sebelum memulai kuliah di pada akhir tahun 2014 itu.
Sehari sebelum ritual, Henry menghadiri upacara di pondok dukun dan minum tiga cangkir yage, tetapi tidak merasakan apa-apa. Dia membayar 50.000 peso (£ 13) untuk mengambil bagian dalam ritual tersebut.
Baca juga: Genosida Rohingya oleh Militer Myanmar, Nobel Aung San Suu Kyi Dipertanyakan
Christopher Deardon dan mantan pacarnya, Elena yang merupakan rekan Henry sempat bertemu di asrama tempat mereka menginap pada 18 April.
"Dia bertanya jika kita pergi ke upacara dan jika kita mengambil yage, itu jelas menarik baginya, dan dia memberi tahu kami bahwa dia akan melihat kami di sana jika dia memutuskan untuk mengambil bagian dalam upacara," kata Christopher mengenang kata-kata Henry.
"Malam itu saya dapat mendengar Henry tiba di kamp dan berusaha berbicara dengan Mama Concha (kepala suku). Seorang kawan seperjalanan bernama Ian datang dan menerjemahkan kepada Henry bahwa tidak akan ada upacara malam itu, tetapi saya mendengar Henry membayar 50.000 peso untuk ikut serta dalam perayaan berikutnya," kata dia.
- Penulis :
- Widji Ananta