
Pantau – Sedikitnya 11 orang tewas dan 20 orang masih hilang setelah badai musim dingin di Brasil pada akhir pekan lalu.
The New York Times melaporkan bahwa negara bagian Rio Grande do Sul di Brasil selatan dihantam topan ekstra tropis yang menyebabkan hujan lebat, pada Jumat (16/6/2023). Helikopter-helikopter pencari dan penyelamat telah dikerahkan untuk menemukan mereka yang hilang.
"Prioritas kami saat ini adalah menemukan mereka yang hilang dan menyelamatkan mereka yang mungkin masih terdampar akibat banjir," Eduardo Leite, Gubernur Rio Grande do Sul melalui Twitter.
"Pemerintah akan terus bertindak di semua lini untuk memastikan keselamatan penduduk," tambahnya.
Leite mengatakan bahwa ia menyerukan pertemuan antara pasukan pertahanan sipil negara dan pemerintah kota-kota yang terkena dampak pada Senin (19/6/2023). Sekitar 2.300 orang di negara bagiannya membutuhkan tempat tinggal. CNN melaporkan bahwa sejauh ini sudah ada sekitar 2.400 penyelamatan.
Leite dan pejabat pemerintah lainnya mensurvei daerah tersebut dengan helikopter pada Sabtu (17/6/2023). Mereka terbang melewati Caraa, Maquine dan Sao Leopoldo, beberapa kota yang paling parah dilanda bencana di negara bagian tersebut.
"Situasi di Caraah sangat memprihatinkan. Sangat penting bagi kami untuk dapat memetakan daerah-daerah yang terkena dampak bencana dengan cepat dan mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan bantuan," kata Leite dalam sebuah pernyataan.
Beberapa lokasi dilanda curah hujan hampir setinggi satu meter atau lebih, merusak rumah dan infrastruktur, bahkan mengikis jalanan. Negara bagian ini berada di bawah risiko tanah longsor yang berkelanjutan.
The New York Times melaporkan bahwa negara bagian Rio Grande do Sul di Brasil selatan dihantam topan ekstra tropis yang menyebabkan hujan lebat, pada Jumat (16/6/2023). Helikopter-helikopter pencari dan penyelamat telah dikerahkan untuk menemukan mereka yang hilang.
"Prioritas kami saat ini adalah menemukan mereka yang hilang dan menyelamatkan mereka yang mungkin masih terdampar akibat banjir," Eduardo Leite, Gubernur Rio Grande do Sul melalui Twitter.
"Pemerintah akan terus bertindak di semua lini untuk memastikan keselamatan penduduk," tambahnya.
Leite mengatakan bahwa ia menyerukan pertemuan antara pasukan pertahanan sipil negara dan pemerintah kota-kota yang terkena dampak pada Senin (19/6/2023). Sekitar 2.300 orang di negara bagiannya membutuhkan tempat tinggal. CNN melaporkan bahwa sejauh ini sudah ada sekitar 2.400 penyelamatan.
Leite dan pejabat pemerintah lainnya mensurvei daerah tersebut dengan helikopter pada Sabtu (17/6/2023). Mereka terbang melewati Caraa, Maquine dan Sao Leopoldo, beberapa kota yang paling parah dilanda bencana di negara bagian tersebut.
"Situasi di Caraah sangat memprihatinkan. Sangat penting bagi kami untuk dapat memetakan daerah-daerah yang terkena dampak bencana dengan cepat dan mengidentifikasi orang-orang yang membutuhkan bantuan," kata Leite dalam sebuah pernyataan.
Beberapa lokasi dilanda curah hujan hampir setinggi satu meter atau lebih, merusak rumah dan infrastruktur, bahkan mengikis jalanan. Negara bagian ini berada di bawah risiko tanah longsor yang berkelanjutan.
- Penulis :
- M Abdan Muflih