Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Sempat Dukung Mosi Rasis 'Kulit Putih', Nigel Scullion Akhirnya Minta Maaf

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Sempat Dukung Mosi Rasis 'Kulit Putih', Nigel Scullion Akhirnya Minta Maaf

Pantau.com - Menteri Urusan Pribumi Nigel Scullion meminta maaf karena sempat mendukung mosi Partai One Nation Australia yang menyatakan 'tidak apa-apa menjadi orang kulit putih'.

Seperti dilansir ABC, Selasa (16/10/2018), Menteri Scullion mengakui mosi yang diajukan di senat mengesampingkan rasisme dan ketidakadilan historis terhadap penduduk pribumi aborijin.

Baca juga: Indonesia Tolak Mentah-mentah 'PDKT' Israel

Sebelumnya, pemuka pribumi Australia mendesak Menteri Scullion megundurkan diri karena mendukung mosi itu.

Mosi yang diajukan pemimpin Partai One Nation, Pauline Hanson, meminta Senat untuk mengakui meningkatnya rasisme terhadap orang kulit putih dan serangan terhadap peradaban Barat.

Mosi itu menyuarakan, 'tidak apa-apa menjadi orang kulit putih' sebuah kalimat yang lazim digunakan oleh kelompok supremasi kulit putih di negara Barat.

Meskipun mendapat dukungan para senator faksi pemerintah, namun mosi ini kalah suara 28 berbanding 31.

Tak lama setelah itu, pimpinan faksi Senator Mathias Cormann berdalih mengenai adanya kesalahan administrasi sehingga pihaknya mendukung mosi.

Dalih serupa juga disuarakan Senator Scullion pada Selasa (16/10/2018). "Saya menyesalkan segala bentuk rasisme dan tak pernah mendukung atau membela segala bentuk rasisme dalam hidup saya," kata Scullion.

"Seperti yang disampaikan Matthias, ada kesalahan dalam voting di senat kemarin," tambahnya. Scullion mengatakan, tadinya ia mendengar faksi pemerintah akan menolak mosi Pauline Hanson.

"Saya minta maaf jika ada kesan saya, rekan atau pemerintah, mendukung segala bentuk rasisme," kata Menteri Scullion.

Mosi itu diajukan kembali hari ini namun tetap kalah suara. Kali ini, faksi pemerintah memilih untuk memberikan suara menolak.

Dukungan Scullion dalam voting kemarin dikecam para tokoh pribumi.

Pengusaha Sean Gordon misalnya, ia mendesak Scullion agar menjelaskan posisinya dalam isu ini serta mundur dari jabatan menteri.

"Mengapa dia mendukung mosi itu? Siapa yang memberi masukan ke dia untuk mendukung mosi itu?," ujar Gordon dalam sebuah postingan di media sosial.

Baca juga: Alami Krisis Ekonomi, PM Yaman Dipecat

Megan Davis seorang pengacara HAM, Pimpinan Universitas NSW, dan Komisaris Organisasi Rugby NRL mengatakan, posisi Scullion sebagai menteri urusan Pribumi tak bisa lagi dipertahankan.

"Sangat rusak sampai ke akarnya," tulis Prof Davis di akun Twitternya.

Profesor Lester Rigney dari University of South Australia juga menyuarakan hal serupa. "Votingnya mendukung rasisme kulit putih di Parlemen Australia dalam posisi sebagai Menteri Urusan Pribumi tak dapat dipertahankan," tulisnya.

Penulis :
Noor Pratiwi