Pantau - Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths menyatakan dirinya mengalokasidan dana darurat sebanyak 12 Juta Dollar AS (sekitar Rp190,7 miliar) untuk "mengatasi situasi yang mengerikan" di negara itu di Haiti.
"Kekerasan geng yang tiada henti telah menyebabkan 50 ribu orang mengungsi, sementara 5 juta orang mengalami kelaparan akut dan melemahkan sistem kesehatan yang sudah rapuh. kata Martin melalui akun media sosial X, Jumat (5/4/2024).
"Dana ini akan memungkinkan mitra bantuan untuk menjangkau mereka yang paling terkena dampak," sambungnya.
Diketahui, Haiti telah terkepung secara internal sejak pertengahan 2021, dikarenakan sejumlah kelompok geng mengambil alih infrastruktur sambil melakukan aksi kekerasan guna memperebutkan kekuasaan.
Bantuan medis disebut juga sudah tidak ada lagi, sementara kelaparan telah terjadi karena persediaan makanan hampir habis.
Kerusuhan yang dilakukan kelompok geng yang terjadi pada 18 Maret ini, telah menargetkan lingkungan kelas atas. Padahal, sebelumnya damai di ibu kota negara tersebut.
Atas aksi tersebut terdapat sedikitnya belasan orang tewas. Ribuan orang telah tewas dalam konflik tersebut, sementara ratusan ribu lainnya meninggalkan negara itu.
Kelompok geng tersebut juga membakar sejumlah kantor kepolisian, menyerbu bandara dan membebaskan 4.000 narapidana dari dua penjara terbesar di negara itu.
Laporan: Kaorie Zeto Haki
- Penulis :
- Sofian Faiq
