
Pantau - Iran meluncurkan serangan balas dendam terhadap Israel pada Minggu (14/04/2024) setelah serangan Israel di Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (01/04/2024) lalu yang menewaskan dua jenderal Iran di gedung konsulat Iran.
Melansir dari berbagai sumber, diketahui bahwa sebagian besar rudal Iran berhasil serang pangkalan Nevatim yang berisi pesawat tempur F35 yang digunakan untuk menyerang Gaza selama ini. Pangkalan Nevatim Israel ini berjarak 1.100 km dari wilayah Iran, Garda Revolusi (IRGC) melakukan latihan rudal dengan model serupa tahun lalu.
Sumber keamanan Iran mengatakan bahwa IRGC selama beberapa hari terakhir telah menyelesaikan persiapannya untuk perang komprehensif. Diketahui bahwa target telah diidentifikasi di wilayah tersebut dan berkoordinasi dengan seluruh angkatan bersenjata Iran.
Lebih lanjut, sumber keamanan Iran mengatakan bahwa jika Israel membalas serangan mereka, maka mereka siap menyerang balik dengan ledakan rudal balistik yang presisi, juga terhadap semua negara yang memberikan bantuan kepada Israel.
Meskipun begitu, militer Israel mengklaim 99 persen misil yang ditembakkan Iran berhasil dicegat sebelum memasuki wilayah Israel dan hanya sejumlah kecil rudal balistik yang mencapai wilayah Israel. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Laksamana Muda Daniel Hagari seperti dikutip CNN Minggu (14/04/2024).
Menurutnya, sekitar 170 drone, lebih dari 30 rudal jelajah dan lebih dari 120 rudal balistik diluncurkan ke Israel oleh Iran dan sebagian besar dicegat oleh Angkatan Udara Israel dan mitra Israel.
Adapun rudal balistik yang berhasil mencapai Israel jatuh di pangkalan Nevatim, yang menurut Hagari hanya menyebabkan kerusakan struktural ringan.
Pangkalan Nevatim diketahui masih berfungsi dan melanjutkan operasinya setelah serangan tersebut.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani