HOME  ⁄  Internasional

Inggris Mesti Waspadai Ancaman Balasan Rusia

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Inggris Mesti Waspadai Ancaman Balasan Rusia
Foto: Menteri Keamanan Inggris, Dan Jarvis. (Getty Images)

Pantau - Menteri Keamanan Inggris, Dan Jarvis telah memperingatkan tentang potensi dampak dari Kremlin, menyusul adanya indikasi Inggris bisa mengizinkan Ukraina untuk menggunakan rudal untuk operasi di wilayah Rusia.

Dan Jarvis menekankan, pengerahan senjata rudal ini pada akhirnya berada di bawah yurisdiksi Ukraina selama sejalan dengan hukum internasional. Hal tersebut juga menekankan perlunya mempertimbangkan dengan saksama risiko pembalasan dari Moskow.

Selama pertemuan puncak NATO di Washington, Perdana Menteri (PM) Inggris, Keir Starmer menjanjikan dukungan berkelanjutan Inggris untuk Ukraina, mengungkap komitmen pendanaan tahunan sebesar £3 miliar (setara Rp62 triliun) untuk negara tersebut.

Jarvis menuturkan, meskipun Ukraina harus mematuhi hukum humaniter internasional dalam menggunakan sistem senjata ini, Inggris dan sekutu NATO berkomitmen untuk memberikan dukungan yang diperlukan untuk pertahanan negara.

Mengakui kekhawatiran tentang potensi pembalasan Rusia, Jarvis menggarisbawahi pentingnya upaya terkoordinasi dengan sekutu NATO untuk memastikan Ukraina menerima dukungan material penting untuk menangkis agresi Rusia.

Menekankan pentingnya menegakkan kerangka hukum yang mengatur konflik, ia menegaskan kembali bahwa pengerahan sistem persenjataan ini tetap menjadi hak prerogatif pemerintah Ukraina.

PM Starmer, setelah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, diharapkan menyampaikan pesan tegas kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menegaskan dukungan aliansi untuk Ukraina.

Inggris juga telah menjanjikan £40 juta untuk paket bantuan komprehensif NATO untuk Ukraina, dengan tambahan £300 juta dialokasikan untuk pengadaan 120.000 butir amunisi 152mm era Soviet untuk dana internasional yang dikelola Inggris untuk Kyiv.

Presiden Zelenskyy menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Inggris yang tak tergoyahkan untuk Ukraina dan rakyatnya, khususnya persetujuan untuk menggunakan rudal Storm Shadow terhadap target militer di wilayah Rusia.

Sementara KTT NATO diharapkan bisa memperkuat langkah Ukraina menuju keanggotaan, aliansi tersebut telah menahan diri untuk tidak memberikan keanggotaan sementara negara tersebut masih berperang, sesuai dengan Pasal V NATO, yang menetapkan komitmen pertahanan bersama.

Ketika sekutu NATO mengintensifkan komitmen mereka terhadap Ukraina, mereka tetap memperhatikan hasil pemilihan presiden AS mendatang, dengan mempertimbangkan sikap petahana yang berpotensi mengurangi dukungan Amerika untuk kawasan tersebut.

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino