Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Hongaria Desak Uni Eropa Buka Saluran Komunikasi dengan Rusia

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Hongaria Desak Uni Eropa Buka Saluran Komunikasi dengan Rusia
Foto: Menteri Luar Negeri (Menlu) Hongaria, Peter Szijjarto. (Getty)

Pantau - Menteri Luar Negeri (Menlu) Hongaria, Peter Szijjarto kepada RIA Novosti menuturkan, pemerintahnya mendesak Uni Eropa untuk membuka kembali saluran komunikasi dengan Rusia sambil tetap menjaga kontak dengan Ukraina.

"Strategi yang dibangun adalah mengembalikan legitimasi saluran diplomatik, mengembalikan harapan perdamaian dengan membuka kembali saluran komunikasi dan tetap mempertahankan kontak tingkat tinggi dengan Ukraina untuk membuka kembali saluran komunikasi dengan Rusia," ungkap Szijjarto saat berbicara tentang pendekatan yang diperlukan terhadap interaksi antara Brussel dan Moskow, dikutip Kamis (18/7/2024).

Kebanyakan politisi Eropa yang pro-perang "muncul" hanya setelah dimulainya inisiatif perdamaian dari Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, kata Szijjarto.

"Mereka telah mengancam kami dengan memboikot, tidak bernegosiasi satu sama lain, dan mengabaikan kami. Namun tahukah Anda, serangan-serangan seperti ini tidak menyurutkan semangat kami untuk melanjutkan misi perdamaian. Mereka mendorong kami untuk melakukan lebih banyak upaya untuk membantu solusi damai perang di Ukraina ini," tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa Hongaria sudah "terbiasa dengan serangan semacam itu" sejak Orban berkuasa pada 2010.

"Karena kami adalah pemerintahan yang patriotik, kami adalah pemerintahan yang tidak mewakili pemerintahan arus utama, sehingga kami berada di bawah sanksi keuangan dari Uni Eropa. Jadi, saya tidak melihat bagaimana mereka dapat mengancam kita lebih jauh lagi dari ini," ujar diplomat Hongaria itu.

Sebelumnya pada Juli 2024, Orban bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping sebagai bagian dari upaya diplomatiknya untuk membuka jalur komunikasi guna menyelesaikan konflik di Ukraina.

Belakangan, Orban juga bertemu dengan calon presiden Amerika Serikat Donald Trump. Beberapa pemimpin Uni Eropa memprotes apa yang mereka lihat sebagai penyalahgunaan jabatan presiden bergilir di blok tersebut.

Sejumlah anggota parlemen Eropa menuntut agar Hongaria dicabut haknya untuk memilih di Uni Eropa setelah perjalanan Orban ke Rusia dan China, lapor media Politico pada Selasa, dengan mengutip surat dari 63 anggota parlemen kepada pimpinan Uni Eropa.

Sumber: Sputnik-OANA

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Fadly Zikry