
Pantau - Badan Pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) mengungkapkan, cakupan vaksinasi polio di Gaza telah mencapai 90 persen pada Senin (16/9/2024). Ditambahkannya, langkah ke depan adalah memastikan ratusan ribu anak memperoleh dosis kedua vaksin polio pada akhir September 2024.
Program vaksinasi polio ini menyasar sekitar 640.000 anak di Jalur Gaza yang berusia di bawah 10 tahun. Program vaksin polio yang dimulai pada 1 September 2024 ini memberi tantangan besar bagi UNRWA dan mitranya menyusul konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.
Hal ini menyusul konfirmasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Agustus 2024 bahwa seorang bayi menderita lumpuh sebagian akibat virus polio level II. Kasus itu menjadi yang pertama di wilayah Palestina dalam 25 tahun terakhir.
Lebih dari 446.000 anak Palestina di Gaza tengah dan selatan berhasil divaksinasi pada awal September 2024 sebelum program vaksinasi 200.000 anak di Gaza utara dimulai pada 10 September 2024, meski ada pembatasan akses, perintah evakuasi, termasuk kelangkaan bahan bakar.
BACA JUGA: Wow! 560 Ribu Anak Palestina Jalani Vaksinasi Polio Fase I
"Putaran pertama program vaksinasi polio di Gaza berakhir sukses," ungkap Kepala UNRWA Philippe Lazzarini melalui akun X-nya, seraya menambahkan 90 persen anak-anak di daerah kantong tersebut menerima dosis pertama.
“Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik sebagian besar menghormati 'jeda kemanusiaan' yang diperlukan, yang menunjukkan bahwa ketika ada kemauan politik, bantuan dapat diberikan tanpa gangguan. Tantangan kami selanjutnya adalah memberikan dosis kedua kepada anak-anak pada akhir September,” sambungnya.
Israel memulai operasi militernya di Gaza sejak 7 Oktober 2023 setelah Hamas melakukan serangan mendadak ke selatan Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut perhitungan Israel.
Serangan yang terjadi di Gaza menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina. Serangan mematikan itu mengakiibatkan sebagian besar wilayah itu hancur berkeping-keping. (REUTERS)
- Penulis :
- Khalied Malvino