Pantau - Meski ada seruan internasional untuk gencatan senjata sementara antara Israel dan Hizbullah, militer Zionis mengumumkan pada Kamis (26/9/2024), bahwa mereka telah menghantam sekitar 75 target di Lebanon dalam semalam.
Dalam sebuah pernyataan militer, sejumlah jet tempur menghantam apa yang mereka sebut sebagai gudang senjata Hizbullah, peluncur roket, infrastruktur, serta sejumlah bangunan militer lainnya yang dipakai oleh kelompok militan tersebut.
Militer Israel bertekad akan melanjutkan serangan udara di Lebanon dengan tujuan menghancurkan apa yang mereka sebut sebagai kekuatan Hizbullah.
Penyerangan ini dilakukan meski ada seruan pada Rabu malam oleh AS, Uni Eropa, dan sembilan negara lain agar Israel dan Hizbullah menyetujui gencatan senjata selama 21 hari untuk “memberikan ruang bagi diplomasi.”
Israel terus melanjutkan serangan brutal ke Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.
Tercatat nyaris 41.500 korban tewas, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak. ADapun lebih dari 95.500 korban lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina.
Serangan Israel mengakibatkan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi menyusul blokade yang berlangsung memicu krisis pangan, air bersih,, termasuk obat-obatan.
Israel menghadapi tudingan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas aksinya di Jalur Gaza. (Anadolu)
- Penulis :
- Khalied Malvino
