
Pantau - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Israel memanfaatkan konflik regional sebagai alasan untuk meningkatkan "pendudukan dan perluasan wilayah." Dalam pernyataannya pada Sabtu (5/10), Erdogan mengaitkan tindakan ini dengan sejarah imperialisme yang terjadi setelah Perang Dunia I, di mana batas wilayah ditentukan dengan kekerasan.
Erdogan menyatakan bahwa Israel memanfaatkan ketegangan yang ada dengan kelompok Hamas Palestina, Hizbullah di Lebanon, serta negara-negara seperti Yaman, Suriah, dan Iran untuk membenarkan kejahatan mereka."Setiap hari, pemerintah Israel memberikan pembenaran baru untuk legitimasi kebijakan pendudukan dan invasinya," ungkap Erdogan.
Dia juga mengkritik negara-negara Barat yang dianggap mengabaikan tindakan Israel, menyalahkan rasa bersalah mereka akibat peristiwa Holocaust. Erdogan meminta para pendukung Israel untuk bersikap "rasional" dan menghentikan dukungan terhadap kebijakan Tel Aviv, memperingatkan bahwa kekerasan yang ditimbulkan oleh Israel akan berdampak negatif tidak hanya bagi wilayah tersebut, tetapi juga bagi mereka yang mendukungnya.
Erdogan menegaskan bahwa perlawanan Palestina, terutama di Jalur Gaza, tidak akan terhentikan meskipun menghadapi berbagai kesulitan. Dia menekankan komitmen Turki untuk mendukung Gaza dan menyerukan dunia Islam untuk mengambil tindakan ekonomi dan komersial sebagai respons terhadap agresi Israel, menekankan bahwa hal ini bukan hanya pilihan, tetapi kewajiban.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah