
Pantau.com - Sebanyak 170 orang tewas akibat virus ebola yang mewabah di wilayah timur Republik Demokratik Kongo sejak akhir Juli lalu. Kementerian Kesehatan Kongo menyatakan, sejauh ini ada 329 kasus demam berdarah di provinsi Kivu Utara. Sebanyak 294 orang di antaranya mengidap penyakit ebola.
Hingga kini, 170 orang yang terjangkit wabah tersebut dikabarkan meninggal dunia. Sedangkan, hampir 100 orang dinyatakan sembur dari penyakit tersebut.
Melansir Andolu, Selasa (13/11/2018), sementara itu, terdapat 35 kasus kematian di antara 329 kasus demam berdarah belum dikonfirmasi apakah disebebkan oleh virus ebola karena jasad mereka dikubur tanpa autopsi.
Baca juga: Wabah Ebola di Kongo Semakin Memburuk
Sejauh ini, 28.727 orang telah divaksinasi setelah kampanye anti wabah Ebola ke 10 di Republik Demokratik Kongo diluncurkan pada 8 Agustus.
Ebola pertama kali muncul di Kongo pada tahun 1976 dan pada bulan Desember 2013 penyakit itu menyebar di Afrika Barat. Sebanyak 11 ribu lebih dari sekitar 30 ribu orang terinfeksi ebola di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone meninggal dunia sepanjang tahun 2014-2017.
Kivu Utara merupakan salah satu provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi, yaitu lebih dari 8 juta penduduk.
WHO telah meminta negara-negara tetangga DRC, Rwanda, Uganda, dan Burundi untuk memperketat pengawasan di sepanjang perbatasan dengan provinsi Kivu Utara. Menurut WHO, risiko penyebaran epidemi sangat tinggi karena banyaknya pengungsi internal (IDP) di wilayah tersebut dan perpindahan orang-orang ke Uganda.
Baca juga: Penyebaran Virus Ebola Semakin Parah, WHO Gelar Rapat Darurat
- Penulis :
- Noor Pratiwi