HOME  ⁄  Internasional

Beit Lahia jadi Zona Bencana, Serangan Israel Picu Krisis

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Beit Lahia jadi Zona Bencana, Serangan Israel Picu Krisis
Foto: Warga mencari korban hilang di antara puing-puing rumah keluarga Al-Loh yang hancur akibat serangan Israel sehari sebelumnya di Beit Lahia, Gaza Utara, Rabu (30/10/2024). (Getty Images)

Pantau - Pemerintah setempat di Beit Lahia, Gaza Utara, resmi menyatakan kota tersebut sebagai "zona bencana" pada Rabu (30/10/2024) seiring dengan serangan terus-menerus yang dilakukan Israel di wilayah Palestina.

Keputusan ini diambil setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza melaporkan tewasnya sedikitnya 93 warga Palestina dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara Israel di sebuah gedung pemukiman di Beit Lahia, Selasa (29/10/2024).

Pemerintah Kota (Pemkot) Gaza Utara menyampaikan penduduk Beit Lahia tengah menghadapi "bencana kemanusiaan" akibat "perang genosida dan pengepungan" yang melumpuhkan kota tersebut. Beit Lahia kini tidak memiliki pasokan makanan, air bersih, layanan kesehatan, ambulans, pertahanan sipil, sanitasi, hingga saluran komunikasi.

Dalam pernyataannya, Pemkot Gaza Utara meluncurkan seruan darurat untuk "menyelamatkan apa yang masih bisa diselamatkan di kota yang terus mengalami pembantaian ini."

Mereka juga mendesak komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan menekan Israel agar menghentikan serangan serta membuka akses bantuan kemanusiaan, bahan bakar, peralatan pertahanan sipil, serta kendaraan guna membantu membuka jalan dan membersihkan puing-puing.

Baca juga: Serangan Udara Israel di Gaza Utara Tewaskan Puluhan Warga Palestina

Pada Selasa (29/10/2024), lebih dari 100 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak tewas dalam dua serangan udara Israel di Beit Lahia, termasuk 93 korban tewas setelah sebuah bangunan milik keluarga Abu Al-Nasr dihancurkan pada pagi harinya.

Sejak 5 Oktober 2024, tentara Israel telah melancarkan serangan masif di Gaza Utara dengan dalih mencegah kelompok pejuang Palestina, Hamas kembali berkumpul menyusul pengepungan ketat di wilayah tersebut. Namun, warga Palestina menuduh Israel berupaya menduduki wilayah tersebut dan secara paksa memindahkan masyarakat setempat.

Serangan ini menjadi bagian dari serangkaian perang brutal Israel di Jalur Gaza yang berlangsung sejak serangan Hamas Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 43.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak tewas sejak konflik dimulai, dengan lebih dari 101.000 lainnya terluka, menurut Kemenkes Gaza.

Serangan ini juga memaksa hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi seiring blokade memicu krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan. Israel saat ini menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait tindakannya di Gaza.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler