HOME  ⁄  Internasional

Kantor Netanyahu Minta Shin Bet Hindari Kesaksian di Persidangan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Kantor Netanyahu Minta Shin Bet Hindari Kesaksian di Persidangan
Foto: Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu tiba di Pengadilan Magistrat Rishon Lezion untuk menghadiri sidang pada 23 Januari 2023. (Getty Images)

Pantau - Kantor Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu meminta Badan Intelijen Shin Bet untuk membantunya menghindari kesaksian dalam persidangannya yang sedang berlangsung, demikian dilaporkan surat kabar Haaretz pada Senin (18/11/2024).

Netanyahu dijadwalkan memberikan kesaksian pada 2 Desember 2024 dalam kasus yang melibatkan tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.

“Kantor Perdana Menteri baru-baru ini meminta layanan keamanan Shin Bet untuk memberikan pendapat yang memungkinkan Netanyahu menghindari kesaksian dengan alasan keamanan," demikian dilaporkan Kantor PM Netanyahu, melansir Anadolu, Selasa (19/11/2024).

Kantor PM Netanyahu mengutip kekhawatiran akan keselamatan, dengan alasan bahwa ia tidak dapat berada di satu lokasi terlalu lama, terutama jika kedatangannya sudah diketahui sebelumnya.

Baca juga: Pengadilan Vonis Bebas Tersangka Kebocoran Dokumen Rahasia Netanyahu

Namun, Shin Bet menolak memberikan pendapat tersebut dan malah melakukan "penyuluhan mendalam untuk menilai apakah kesaksian dapat tetap dilakukan dengan jaminan keamanan yang diperlukan untuk perdana menteri."

Laporan itu juga menyebutkan, dalam beberapa hari terakhir, Netanyahu mendapat tekanan dari keluarga dan orang dekatnya untuk memberhentikan kepala Shin Bet, Ronen Bar.

Pejabat keamanan senior, yang berbicara dengan syarat anonim, mengungkapkan kepada Haaretz bahwa "tekanan untuk pemecatan Bar terkait penolakannya memberikan pendapat yang diminta Netanyahu, dan keputusannya untuk menyelidiki kelayakan kesaksian itu."

Ini bukan kali pertama Netanyahu berusaha menghindari tampil di pengadilan. Pekan lalu, lembaga penyiaran negara Israel melaporkan, Netanyahu kembali meminta penundaan kesaksiannya, kali ini selama 90 hari, dengan alasan keterlibatannya dalam perang Gaza yang sedang berlangsung.

Baca juga: Netanyahu Minta Penundaan Kesaksian Korupsi, Alasannya Sibuk Ngurusin Konflik

Sidang Netanyahu dimulai pada 24 Mei 2020. Berdasarkan hukum Israel, ia tidak diwajibkan untuk mengundurkan diri kecuali divonis bersalah oleh Mahkamah Agung (MA), sebuah proses yang bisa memakan waktu berbulan-bulan.

Pemimpin oposisi menuding Netanyahu memperburuk perang Gaza untuk menghindari persidangannya, dengan harapan meraih kemenangan yang dapat melindunginya dari vonis dan mengamankan posisinya meskipun krisis yang terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Perang yang telah memasuki tahun kedua ini dimulai setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 43.900 orang dan mengakibatkan hampir 104.000 orang lainnya terluka. Israel juga menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza.

Penulis :
Khalied Malvino

Terpopuler