HOME  ⁄  Internasional

Pengadilan Vonis Bebas Tersangka Kebocoran Dokumen Rahasia Netanyahu

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Pengadilan Vonis Bebas Tersangka Kebocoran Dokumen Rahasia Netanyahu
Foto: Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. (Getty Images)

Pantau - Pengadilan Israel memutuskan pada Kamis (14/11/2024) membebaskan Eli Feldstein, tersangka utama dalam kasus kebocoran dokumen rahasia yang melibatkan kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

Kantor Penyiaran Umum Israel (KAN) melaporkan, Pengadilan Magistrat Rishon Lezion memutuskan membebaskan Feldstein, mantan juru bicara Netanyahu, pada Jumat (15/11/2024) dan menjatuhkan vonis tahanan rumah selama 10 hari, meskipun polisi meminta perpanjangan penahanan selama empat hari.

Kasus ini terkait dengan dugaan kebocoran dokumen yang diberikan Feldstein kepada surat kabar Jerman, Bild, dua bulan lalu, yang berusaha mempengaruhi opini publik.

Dokumen yang bocor tersebut berupaya memberikan kesan bahwa Kepala Biro Politik Hamas yang telah tewas, Yahya Sinwar, tak ingin mencapai kesepakatan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza.

Baca juga: Dua Pejabat Senior Netanyahu Diselidiki Buntut Skandal Bocoran Keamanan

Kala itu, Netanyahu dituduh menghalangi kemungkinan kesepakatan pertukaran, sementara ia menyalahkan Sinwar. Belum lama ini, aparat keamanan Israel menangkap lima orang diduga terlibat dalam kebocoran tersebut, termasuk empat tentara dan Feldstein.

Netanyahu secara tegas membantah mengetahui adanya kebocoran ini, namun Michael Fetman, pengacara salah satu tersangka, mengonfirmasi Netanyahu menerima dokumen yang kini menjadi inti dari penyelidikan terkait kebocoran ilegal ke media asing, lapor The Jerusalem Post.

Sementara Badan Intelijen Israel, Shin Bet, terus menyelidiki kebocoran ini, otoritas penyiaran melaporkan, badan keamanan tersebut mencurigai adanya manipulasi oleh Kepala Staf PM Netanyahu, Tzachi Braverman, diduga mengubah cap waktu percakapan Netanyahu dengan sekretaris militernya pada beberapa menit pertama serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023 tanpa alasan yang jelas. (Anadolu)

Penulis :
Khalied Malvino