
Pantau.com - Lebih dari 50 ekor kuda liar dibiarkan kelaparan di timur laut Taman Nasional Barmah di negara bagian Victoria, Australia setelah banjir dan kekeringan menghancurkan sumber makanan mereka.
Seperti dilansir ABC, Rabu (21/11/2018), kondisi ini dikabarkan Kelompok Pelestarian Kuda Liar Barmah. Mereka mengklaim sekitar 90 persen dari taman seluas 28 hektar itu telah mengalami banjir dan memaksa hewan-hewan itu menjadi bagian taman yang sangat kecil dan relatif tandus.
"Kondisi yang dialami kuda liar ini pada dasarnya adalah areal tanpa makanan sama sekali, tidak ada rumput, tanah kosong," kata presiden dari kelompok advokais kuda liar Murray Willaton.
Mereka mengatakan bahwa otoritas Taman Victoria (Victoria Parks) sudah mengetahui hal tersebut sejak lama namun gagal meresponnya, sehingga hewan-hewan harus menghabiskan satu bulan tanpa bisa mendapatkan makanan.
Banyak dari kuda liar tersebut yang kini menjadi sangat kurus bahkan nyaris tinggal kerangka. Kuda liar disana juga sangat lemah dan dalam dua minggu kedepan mungkin mereka tidak mampu berdiri lagi.
Baca juga: Wuih, London Bakal Ada Bangunan yang Dicap Seperti Mainan Seks
Murray Willaton memperkirakan antara 50 hingga 100 kuda telah disuntik mati dalam sebulan terakhir, tetapi dia belum dapat mengkonfirmasi angka-angka ini dengan pihak Parks Victoria.
"Ada beberapa kuda yang ada di luar sana yang masih dalam kondisi bagus. Jawaban Parks Victoria adalah membiarkan kuda-kuda itu menderita selama dua hingga tiga minggu sampai mereka berada dalam kondisi yang buruk di mana mereka kemudian harus menyuntik mati satwa itu," ucapnya.
Kondisi ini terutama diserahkan kepada relawan dari Kelompok Pelestarian Kuda Liar Barmah untuk menghadapi dan menangani situasi.
Anggota Kelompok Pelestarian ini mengaku mereka tidak diizinkan secara hukum untuk memberi makan kuda-kuda yang ada di dalam taman nasional dan telah terpaksa meninggalkan pakan kuda dengan meninggalkannya di properti pribadi di sekitar taman nasional tersebut.
"Kami akan memberi mereka makan tiga kali seminggu. Kami akan memberi makan setidaknya 60 ekor. Ada yang datang sepanjang waktu karena mereka tahu ada makanan dan air di sana," kata anggota kelompok pelestarian Kaye Moor.
Murray Willaton mengatakan situasinya menjadi sangat mengerikan sehingga beberapa kuda harus diasingkan.
"Kami harus menyuntik mati cukup banyak kuda," katanya.
Baca juga: Hiu Putih 4,6 Meter Ditemukan Mati di Sydney, Diyakini Pemakan Manusia
Dalam sebuah pernyataan, Parks Victoria mengatakan skala masalah terlalu besar untuk diselesaikan dengan ketentuan tambahan pakan.
"Pasokan air dalam volume besar yang turun baru-baru ini di Sungai Murray telah meluap di Barmah Choke dan menyebabkan banjir besar di taman itu," katanya.
Parks Victoria mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan RSPCA dan dokter hewan kuda lokal untuk memantau dan menanggapi kondisi dan kesejahteraan kuda-kuda liar di taman nasional Barmah.
"Respon yang kami lakukan termasuk melakukan patroli, menanggapi laporan publik dan menyuntik mati kuda yang kelaparan di bawah protokol ketat," kata departemen itu.
Parks Victoria juga menyatakan bahwa undang-undang tidak mendukung pihaknya untuuk memberi makan spesies asli.
Ketika ditanya apakah Parks Victoria dapat menangani situasi itu dengan lebih baik, mereka menjawab, selama dua tahun terakhir Parks Victoria telah berkonsultasi dengan masyarakat dan organisasi terkait untuk mengembangkan pendekatan untuk mengelola jumlah kuda dan dampaknya di Taman Nasional Barmah.
- Penulis :
- Noor Pratiwi