
Pantau.com - Sebuah dakwaan dari penyelidikan kolusi Rusia terkait Pilpres AS 2016 yang dimenangkan oleh Donald Trump bergulir. Dalam dakwaan itu disebutkan adanya koordinasi antara WikiLeaks dengan Trump.
Melansir AFP, Kamis (29/11/2018), pengadilan menyebutkan jika perbincangan aktivis Partai Republik Jerome Corsi dengan penasehat kampanye Trump Roger Stone pada pertengahan 2016 bocor.
Tiga hari setelah rilis pertama WikiLeaks pada 22 Juli 2016, Stone meminta Corsi untuk menghubungi pendiri situs Julian Assange, menurut dakwaan dakwaan.
Baca juga: Pernyataan Berbeda Pernah Dilontarkan Trump Soal Sosok Pendiri WikiLeaks
Corsi melaporkan kembali seminggu kemudian ia telah melakukan kontak melalui perantara, dan bahwa Assange merencanakan dua rilis yang akan mengganggu suara Hilarry Clinton.
"Dampak yang direncanakan akan sangat merusak," Corsi memberi tahu Stone melalui email, menawarkan saran tentang bagaimana kampanye harus mempersiapkan diri.
Baca juga: Snowden Kecam Sikap Brutal AS Hukum Pendiri WikiLeaks
Stone telah mengakui kontak tidak langsung dengan Assange selama 2016, seperti yang dilakukan oleh putra Trump, Donald Jr.
Tetapi komunikasi Corsi-Stone menunjukkan tingkat koordinasi dan perencanaan yang sebelumnya tidak pernah muncul dalam bukti yang dikeluarkan oleh penyelidikan yang dipimpin oleh Penasihat Khusus Robert Mueller.
- Penulis :
- Widji Ananta