
Pantau - Umat Katolik di Filipina memperingati Kamis Putih pada 17 April 2025 dengan aksi pencambukan diri dan berjalan tanpa alas kaki di jalanan ibu kota Manila sebagai bentuk pengabdian luar biasa kepada Yesus Kristus.
Perayaan yang menjadi bagian dari Pekan Suci ini dilakukan di bawah terik matahari, di mana para peserta mencambuk punggung mereka dengan tongkat bambu selama berjam-jam.
Selain mencambuk diri, beberapa umat juga memikul salib kayu berat di punggung sambil didorong oleh sesama umat, sebagai bentuk peragaan ulang penderitaan yang dialami Yesus Kristus menjelang penyaliban.
Ibadah dan Tradisi yang Sarat Makna
Aksi ini dipandang oleh sebagian umat sebagai bentuk ibadah, penebusan dosa, serta permohonan menjelang perayaan Minggu Paskah.
Beberapa di antara mereka meyakini bahwa praktik ini dapat menghapus dosa, menyembuhkan penyakit, bahkan mengabulkan permohonan pribadi.
Tradisi ini terus dijalankan meskipun pihak Gereja Katolik secara resmi menolak praktik pencambukan diri sebagai bentuk ibadah.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Katolik, Filipina masih mempertahankan berbagai bentuk perayaan tradisional dalam memperingati momen penting keagamaan seperti Pekan Suci.
Aksi pencambukan diri ini menjadi bagian dari warisan budaya dan keimanan yang terus hidup dan diwariskan antar generasi umat Katolik Filipina.
- Penulis :
- Gian Barani