
Pantau - Kremlin pada Senin (28/4) menyatakan bahwa Rusia dapat memberikan bantuan militer kepada Korea Utara berdasarkan kesepakatan kemitraan strategis yang ditandatangani pada akhir tahun lalu.
Komitmen Kemitraan dan Situasi di Kursk
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menjelaskan bahwa "Kami memiliki perjanjian sendiri yang berlaku, dan, menurut perjanjian ini, para pihak, pada kenyataannya, telah berjanji untuk memberikan bantuan yang signifikan satu sama lain jika diperlukan."
Peskov menyebut partisipasi tentara Korea Utara dalam upaya Rusia merebut kembali kendali atas wilayah perbatasan Kursk sebagai bukti efektivitas perjanjian tersebut.
Pada Sabtu (26/4), Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov mengumumkan bahwa Rusia telah mengambil alih kembali kendali wilayah perbatasan Kursk, sekaligus berterima kasih kepada tentara Korea Utara yang berpartisipasi dalam operasi tersebut, sebagai konfirmasi resmi pertama keterlibatan Pyongyang dalam perang Rusia-Ukraina.
Sementara itu, Staf Umum Ukraina menyatakan bahwa pernyataan Gerasimov "tidak sesuai dengan kenyataan," dan mengklaim bahwa operasi pertahanan Kiev di wilayah tersebut masih berlangsung dengan situasi operasional yang "sulit."
Prospek Negosiasi dan Hubungan Internasional
Peskov juga menyampaikan bahwa Rusia masih menunggu sinyal konkret dari Ukraina untuk memulai kembali pembicaraan langsung, namun hingga kini belum melihat adanya tindakan nyata.
Mengenai kemungkinan adanya pembicaraan baru antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Peskov menyangkal adanya rencana tersebut tetapi menambahkan bahwa "pembicaraan tersebut dapat segera disetujui jika diperlukan."
Menanggapi klaim Ukraina soal keberadaan pasukan di wilayah perbatasan Kursk, Peskov menegaskan, "Saya sarankan Anda tetap fokus pada kata-kata presiden kami."
Pernyataan ini dikutip dari laporan Anadolu, dengan penerjemah Cindy Frishanti Octavia dan editor Primayanti.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Ricky Setiawan