Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Pekerja Afghanistan Terjepit Krisis Lapangan Kerja, Pengangguran Ancam Picu Bencana Kemanusiaan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Pekerja Afghanistan Terjepit Krisis Lapangan Kerja, Pengangguran Ancam Picu Bencana Kemanusiaan
Foto: Pekerja Afghanistan(Sumber: Saifurahman Safi/Xinhua)

Pantau - Krisis ekonomi berkepanjangan di Afghanistan memaksa jutaan pekerja hidup dalam tekanan berat akibat kelangkaan lapangan kerja dan runtuhnya sektor industri. Habib Jan, pekerja tungku berusia 60 tahun di Kabul, menjadi salah satu potret buruh yang harus berutang saat musim dingin dan melunasinya saat musim kerja tiba, hanya untuk sekadar membeli tepung dan obat-obatan bagi keluarganya yang berjumlah 12 orang.

Runtuhnya Industri, Melemahnya Permintaan

Kondisi serupa juga dialami Mohammad Jan Nabizad, manajer pabrik pakaian di Kabul. Ia mengatakan pabriknya yang dulu mempekerjakan 1.200 orang kini hanya mampu mempertahankan 80 pekerja akibat melemahnya permintaan pasar. Hal serupa dirasakan oleh Dil Agha, pengemudi truk batu bata selama 18 tahun, yang terpaksa berutang untuk bertahan hidup.

Shafiq Ullah, pekerja tekstil muda, terpaksa menghentikan pendidikan karena alasan finansial. Ia menyaksikan langsung pengurangan drastis tenaga kerja di tempatnya dari 17 menjadi hanya 10 orang.

Pengangguran Menggila, Pemerintah Minim Data

Meski Kementerian Tenaga Kerja dan Urusan Sosial Afghanistan belum memiliki data resmi soal pengangguran, mereka mengklaim akan segera melakukan survei menyeluruh. Sementara itu, ekonom Shakir Yaqubi memperingatkan bahwa tingkat pengangguran sudah mencapai titik krisis dan berpotensi memperparah bencana kemanusiaan yang ada.

Laporan Bank Dunia menambahkan bahwa satu dari empat pemuda Afghanistan kini menganggur—angka yang dua kali lipat lebih tinggi dibanding periode sebelumnya.

Penulis :
Balian Godfrey
Editor :
Ricky Setiawan