
Pantau - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melibatkan operator desa dan kelurahan untuk memperbarui data anak tidak sekolah sebagai langkah konkret menangani persoalan pendidikan yang masih menjadi perhatian serius.
Data terkini mencatat bahwa jumlah anak putus sekolah di Situbondo mencapai 5.828 anak, tersebar di seluruh 17 kecamatan di wilayah tersebut.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo, Fathor Rakhman, menyebut bahwa Kecamatan Banyuputih mencatat angka tertinggi dengan 732 anak, sementara Kecamatan Mlandingan menjadi yang terendah dengan 200 anak.
"Tertinggi anak putus sekolah di Kecamatan Banyuputih yang mencapai 732 anak, dan terendah di Kecamatan Mlandingan ada 200 anak. Bapak Bupati sangat prihatin melihat data ini, mengapa masih banyak anak tidak sekolah," ujarnya.
Data Rata-rata Lama Sekolah Masih Rendah
Jumlah anak putus sekolah tersebut mencakup jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata lama sekolah masyarakat Situbondo hanya 6,09 tahun, atau setara dengan siswa kelas satu SMP yang belum menuntaskan pendidikan dasar.
Fathor menekankan pentingnya peran operator desa dan kelurahan dalam meningkatkan angka partisipasi sekolah dan memperpanjang rata-rata lama sekolah di Situbondo.
"Saya minta kesungguhan dari teman-teman operator ini untuk bisa meningkatkan rata-rata lama sekolah, dan anak yang tidak sekolah ini bisa sekolah," katanya.
Komitmen Pemkab dan Dukungan Anggaran
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia pada Bapperida Situbondo, Rosy Rosaindratna, menyampaikan bahwa Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo berkomitmen penuh terhadap peningkatan mutu pendidikan.
"Salah satu komitmen Pak Bupati meningkatkan honor untuk guru non-ASN, kemudian beasiswa itu juga naik signifikan. Kejar paket A, B, dan C anggaran juga meningkat apabila dibandingkan dengan tahun lalu. Penanganan anak tidak sekolah yang dulu tidak ada anggaran sekarang ada," jelasnya.
Rosy juga meminta para operator di tingkat desa dan kelurahan untuk mendukung penuh pemutakhiran data sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang lebih akurat dan berkelanjutan.
Pemkab berharap dengan sinergi lintas sektor ini, angka anak putus sekolah dapat ditekan dan kualitas pendidikan di Situbondo dapat meningkat secara menyeluruh.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf