
Pantau - Indonesia berhasil mencuri hati para delegasi dalam Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Keramahan tuan rumah, dalam hal ini DPR RI, menjadi sorotan utama sejak hari pertama forum internasional itu berlangsung.
Salah satunya datang dari Kamorudeen Olarere Oyewumi, delegasi Nigeria, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan forum dan sikap masyarakat Indonesia yang menurutnya sangat bersahabat.
"Orang Indonesia ramah, pekerja keras dan jujur. Terima kasih Pemimpin Parlemen Indonesia. Kami akan kembali segera,” ujar Oyewumi di sela-sela sidang PUIC, Rabu (14/5/2025).
Kesan serupa juga disampaikan perwakilan parlemen Maroko. Mereka menyebut Indonesia sukses menyelenggarakan forum berskala internasional ini secara tertata dan profesional.
Delegasi dari Mauritania bahkan menyebut pertemuan ini sebagai salah satu yang paling mengesankan selama keikutsertaan mereka.
Tak ketinggalan, anggota parlemen Pantai Gading, Manindja Toure Epouse Diabate, mengaku terharu dengan sambutan hangat dari DPR RI. Ia juga menyoroti pentingnya pemberdayaan perempuan yang ditunjukkan parlemen Indonesia.
"Kami senang berada di sini bersama orang Indonesia. Kami merasa dihormati dan berterima kasih atas sambutan yang luar biasa,” kata Diabate.
Ia menambahkan Pantai Gading memiliki semangat yang sama dalam mendorong keterlibatan perempuan di lembaga legislatif. Bahkan, ia menitipkan salam dari Presiden Alassane Ouattara kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Kami sangat dihormati dan terima kasih kepada orang Indonesia. Dan kami akan senang kembali ke sini," tuturnya. Konferensi PUIC di Jakarta ini pun menghasilkan 17 resolusi penting yang terangkum dalam Jakarta Declaration.
Salah satu pokok utamanya adalah dukungan terhadap Palestina dan seruan perdamaian untuk negara-negara anggota OKI yang tengah mengalami konflik.
Deklarasi Jakarta juga menegaskan komitmen terhadap pemerintahan yang bersih dan akuntabel, serta penegakan supremasi hukum sebagai pondasi negara yang kuat.
Tak hanya itu, deklarasi ini juga menekankan pentingnya membangun soft power Islam lewat jalur pendidikan, pemberdayaan perempuan dan anak muda, serta melawan diskriminasi dan islamofobia.
Semua itu menjadi bagian dari upaya menjadikan Islam sebagai rahmatan lil-alamin yang membawa kedamaian bagi dunia.
- Penulis :
- Khalied Malvino