Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

DPR Dukung Sekolah Rakyat untuk Warga Miskin Ekstrem

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

DPR Dukung Sekolah Rakyat untuk Warga Miskin Ekstrem
Foto: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI H. Ansory Siregar saat meninjau pelaksanaan program Sekolah Rakyat di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Provinsi Jawa Timur, Jumat (25/7/2025). (Dok/DPR RI)

Pantau - Komisi VIII DPR RI menunjukkan komitmennya dalam mendorong pendidikan gratis dan berkualitas bagi warga kurang mampu melalui program Sekolah Rakyat.

Hal ini ditegaskan langsung oleh Wakil Ketua Komisi VIII, H. Ansory Siregar, saat mengunjungi program tersebut di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Jawa Timur, Jumat (25/7/2025).

Dalam kunjungan itu, Ansory menekankan bahwa Sekolah Rakyat adalah bagian dari upaya menghadirkan keadilan sosial melalui pendidikan.

“Program Sekolah Rakyat ini merupakan inisiasi Presiden Prabowo Subianto yang selaras dengan amanat konstitusi, khususnya UUD 1945 Pasal 34, yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Karenanya, siapapun warga negara Indonesia, baik yang kaya maupun miskin, tidak boleh ada yang tidak sekolah. Semuanya harus mendapatkan hak untuk bersekolah,” ujarnya.

Sekolah Rakyat ditujukan khusus bagi warga dalam kategori desil 1 dan 2 berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)—kelompok yang termasuk miskin dan miskin ekstrem.

Pendidikan Gratis Berbasis Asrama

Model pendidikannya berbasis asrama, di mana seluruh kebutuhan siswa ditanggung negara: mulai dari makan, pakaian, hingga perlengkapan belajar.

Komisi VIII juga memberikan apresiasi kepada UNESA atas komitmennya untuk menggratiskan biaya kuliah bagi lulusan Sekolah Rakyat yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

“Ini bentuk komitmen nyata dunia pendidikan tinggi dalam mendukung cita-cita pemerataan pendidikan,” kata Ansory.

Setelah meninjau fasilitas sekolah dan berbincang langsung dengan para siswa, Ansory menyampaikan kesan positif terhadap semangat belajar mereka.

“Alhamdulillah, setelah kami tanya satu per satu, mereka sangat senang, betah, dan penuh semangat dalam belajar. Semoga program ini menjadi pijakan kuat menuju Indonesia yang lebih adil dan berpendidikan,” tutupnya.

Penulis :
Khalied Malvino