
Pantau - Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, menyatakan ketidakpercayaannya terhadap efektivitas negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat, menyebut bahwa pembicaraan tidak langsung yang telah dilakukan sejak era Presiden Ebrahim Raisi belum membuahkan hasil konkret.
Dalam pernyataannya, Khamenei menegaskan bahwa tuntutan AS agar Iran menghentikan pengayaan uranium adalah kesalahan besar dan menegaskan bahwa Iran akan tetap menjalankan kebijakan nuklirnya sendiri tanpa intervensi pihak luar.
Iran Tolak Tekanan AS, Negosiasi Masih Mandek Meski Dimediasi Oman
Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Majid Takht-Ravanchi, menambahkan bahwa kesepakatan tidak akan tercapai jika AS terus memaksakan penghentian total pengayaan uranium.
Sejak pertengahan April, Iran dan AS telah menjalani empat putaran negosiasi nuklir yang dimediasi oleh Oman, menyusul surat dari Presiden AS Donald Trump kepada Khamenei pada Maret 2025 yang berisi tawaran kesepakatan baru disertai ancaman aksi militer jika diplomasi gagal.
Meski menolak perundingan langsung, Iran tetap bersedia melakukan dialog tidak langsung.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran lainnya, Kazem Gharibabadi, menyatakan bahwa Iran telah menerima proposal untuk putaran negosiasi berikutnya dan tengah mempertimbangkannya.
Seorang jurnalis Wall Street Journal melaporkan, tanpa menyebutkan sumber, bahwa perundingan lanjutan kemungkinan akan digelar di Roma akhir pekan ini.
Sejarah Ketegangan: Dari Perjanjian 2015 hingga Ketidakpastian 2025
Pada tahun 2015, Iran menandatangani perjanjian nuklir (JCPOA) bersama China, Prancis, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, dan Uni Eropa, dengan komitmen mengurangi program nuklir sebagai imbalan pencabutan sanksi internasional.
Namun pada 2018, Presiden Donald Trump menarik AS dari perjanjian tersebut dan kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran.
Sebagai respons, Iran secara bertahap mengurangi kepatuhannya terhadap perjanjian, termasuk mengabaikan batasan riset dan tingkat pengayaan uranium.
Hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa dialog nuklir akan menghasilkan kesepakatan baru dalam waktu dekat.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey