Pantau - Pemerintah Korea Utara menahan tiga pejabat galangan kapal menyusul kegagalan peluncuran kapal perang yang terjadi langsung di hadapan Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un.
Insiden ini memicu kemarahan Kim, yang kemudian memerintahkan penahanan terhadap para pejabat yang dianggap bertanggung jawab.
Menurut laporan Korean Central News Agency (KCNA), ketiga pejabat tersebut adalah kepala teknisi galangan kapal Chongjin Utara, kepala konstruksi, dan seorang manajer administrasi.
Ketiganya dinilai lalai dalam proses peluncuran kapal dan bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi di galangan tempat kapal perusak Korea Utara dibangun.
Kapal Miring dan Tergores, Nasib Pejabat Masih Misterius
Sebelumnya, pada Jumat 23 Mei 2025, manajer galangan kapal bernama Hong Kil Ho telah lebih dulu dipanggil oleh aparat penegak hukum terkait insiden ini.
Gambar satelit memperlihatkan kapal yang gagal diluncurkan dalam posisi miring, ditutupi terpal biru, dan sebagian masih berada di daratan.
Media pemerintah menyebut tidak ada korban luka maupun tewas dalam kejadian tersebut.
KCNA juga melaporkan bahwa tidak ditemukan lubang di dasar kapal, tetapi lambung kanan mengalami goresan dan air laut sempat masuk ke bagian belakang kapal.
Kim Jong Un mengecam insiden ini sebagai bentuk "kecerobohan mutlak, tidak bertanggung jawab, dan empirisme yang tidak ilmiah".
Ia menegaskan bahwa semua pihak yang melakukan kesalahan harus bertanggung jawab penuh.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi terkait bentuk hukuman yang akan diterima oleh para pejabat tersebut.
Mengingat catatan hak asasi manusia Korea Utara yang buruk, nasib mereka pun masih menjadi tanda tanya besar.
- Penulis :
- Balian Godfrey
