
Pantau - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengkritik keras laporan terbaru Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengenai program nuklir Iran dan menyebutnya bermotif politik.
Araghchi menyampaikan kritik tersebut dalam pertemuan di Kairo, Mesir, bersama Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi dan Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty.
Ia meminta IAEA menjaga integritas profesional dan tidak membiarkan laporan-laporannya dipengaruhi oleh tekanan politik eksternal.
Araghchi menilai laporan IAEA memuat tuduhan tak berdasar terhadap aktivitas nuklir Iran.
Dalam laporan tersebut, IAEA menyebutkan bahwa cadangan uranium Iran yang diperkaya hingga 60 persen meningkat hampir 50 persen, dengan total mencapai 408,6 kilogram.
Menurut IAEA, jumlah tersebut berpotensi digunakan untuk memproduksi hingga sembilan senjata nuklir jika dilakukan pengayaan lebih lanjut.
Temuan itu muncul di tengah negosiasi tidak langsung yang sedang berlangsung antara Iran dan Amerika Serikat mengenai masa depan program nuklir Iran.
Rafael Grossi menyebut pertemuannya dengan Araghchi sebagai konstruktif dan tepat waktu.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Mesir atas peran diplomatiknya dalam mendukung dialog kawasan.
Araghchi yang juga merupakan kepala negosiator nuklir Iran tiba di Kairo pada Minggu, 1 Juni 2025, dalam rangkaian kunjungan diplomatik regional yang mencakup Lebanon.
- Penulis :
- Balian Godfrey