
Pantau - Sebuah ledakan dahsyat menewaskan tujuh tentara Israel, termasuk satu perwira dan enam prajurit, di Jalur Gaza bagian selatan, tepatnya di timur Kota Khan Younis pada Selasa, 25 Juni 2025.
Ledakan terjadi ketika kendaraan lapis baja yang mereka naiki terkena perangkat peledak, menyebabkan kendaraan terbakar hebat.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa ketujuh tentaranya "gugur dalam pertempuran", menjadikan insiden ini salah satu yang paling mematikan sejak serangan darat dimulai pada Oktober 2023.
Kronologi dan Tanggapan Militer
Menurut laporan Kan TV, perangkat peledak diarahkan langsung ke kendaraan pengangkut personel lapis baja (armored personnel carrier/APC) yang sedang melintas di area konflik.
Setelah terkena ledakan, APC terbakar hebat, memaksa pasukan Israel mengerahkan buldoser D9 untuk menimbun kendaraan tersebut dengan pasir sebagai upaya darurat.
Kendaraan yang sudah rusak parah tersebut kemudian berhasil ditarik kembali ke wilayah Israel.
Di hari yang sama, dalam insiden terpisah, seorang tentara dari Batalion 605 Brigade 188 dilaporkan mengalami luka parah akibat pertempuran sengit di wilayah yang sama, Gaza selatan.
Klaim Tanggung Jawab dan Jumlah Korban
Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui pernyataan di saluran Telegram mereka.
"Mujahidin kami menyergap pasukan Israel dan menargetkan unit penyelamat dalam serangan lanjutan," ungkap kelompok itu.
Dalam pernyataan tersebut, mereka menyebut bahwa salah satu milisi berhasil merangkak ke bawah APC dan menanam perangkat peledak yang kemudian diledakkan dari jarak dekat.
Insiden ini terjadi sehari setelah diberlakukannya gencatan senjata antara Israel dan Iran pada 24 Juni 2025, mengakhiri konflik selama 12 hari antara kedua pihak.
Hingga saat ini, jumlah total tentara Israel yang tewas di Gaza sejak Oktober 2023 telah mencapai 878 orang, menurut data resmi militer Israel.
Sementara itu, Otoritas Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 56.077 warga Palestina tewas akibat serangan militer Israel dalam periode yang sama.
- Penulis :
- Leon Weldrick