Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kehadiran Wali Kota Surabaya Saat Ricuh Demo Dinilai Bukti Tanggung Jawab

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

Kehadiran Wali Kota Surabaya Saat Ricuh Demo Dinilai Bukti Tanggung Jawab
Foto: Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni (sumber: ANTARA/Indra Setiawan)

Pantau - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, Arif Fathoni menilai Pemerintah Kota Surabaya telah menunjukkan tanggung jawab dalam merespons demonstrasi yang berujung ricuh di pusat kota pada 29 Agustus.

Wali Kota Turun Langsung ke Lapangan

Fathoni mengungkapkan bahwa Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hadir langsung di lokasi saat situasi di sekitar Balai Kota memanas.

"Saya melihat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berada di lapangan ketika situasi di sekitar Balai Kota memanas," katanya saat pemberangkatan ziarah wali 5 warga Kelurahan Medokan Ayu Rungkut, Surabaya, Minggu.

Ia menilai kehadiran wali kota di tengah suasana mencekam merupakan bukti empati seorang pemimpin terhadap warganya.

"Saya melihat Pak Wali berdiri di jalan. Beliau ikut mengatur lalu lintas dan membantu warga yang bingung karena tidak bisa pulang akibat jalan tertutup massa. Dalam kondisi chaos begitu, tidak semua orang berani hadir, tapi wali kota memilih bersama warganya," ungkapnya.

Tindak Lanjut Setelah Demonstrasi

Tidak hanya hadir pada malam kejadian, keesokan harinya Wali Kota Eri Cahyadi langsung turun mengecek kondisi pusat kota yang mengalami kerusakan akibat aksi.

"Pagi-pagi sekali beliau sudah keliling, melihat sendiri kerusakan yang ada, lalu memastikan kota cepat pulih. Itu artinya pemkot tidak hanya hadir sesaat, tapi benar-benar bertanggung jawab sampai tuntas," ucapnya.

Fathoni menekankan bahwa kehadiran pemerintah daerah dalam situasi sulit sangat penting untuk menenangkan masyarakat.

Menurutnya, Eri Cahyadi sudah menunaikan tanggung jawab kepemimpinan dengan menggerakkan seluruh pemangku kepentingan di Surabaya agar menjaga ketentraman kota melalui metode pengamanan wilayah oleh masyarakat.

"Hal ini juga senada dengan yang diharapkan Gubernur Jawa Timur agar Kepala Daerah di Jawa Timur menjaga wilayahnya masing-masing," ujarnya.

Ia menambahkan, meski kewenangan pemerintah daerah terbatas, kehadiran pemimpin dalam peristiwa besar seperti demonstrasi tetap memiliki makna penting.

"Kalau bicara kewenangan, jelas ada batasnya. Tapi dalam batas itu, pemkot tetap hadir. Kehadiran seperti ini bisa memberi ketenangan dan rasa aman bagi masyarakat," katanya.

Harapan untuk Pulihnya Kota

Fathoni mendorong masyarakat agar menilai situasi secara utuh serta menjaga kepercayaan bersama.

Momen ini menurutnya bisa menjadi titik balik untuk memperkuat hubungan antara warga dengan pemerintah kota.

"Dalam demokrasi, kritik itu sah dan harus dihargai. Namun jangan sampai kritik menutup ruang bagi kita untuk melihat fakta positif yang juga ada. Justru dengan saling percaya, kota ini bisa lebih cepat pulih dan bangkit," katanya.

Penulis :
Shila Glorya