HOME  ⁄  Internasional

Trump Umumkan AS Teken Kesepakatan Dagang dengan China, Targetkan Perjanjian Besar dengan India

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Trump Umumkan AS Teken Kesepakatan Dagang dengan China, Targetkan Perjanjian Besar dengan India
Foto: Trump Umumkan AS Teken Kesepakatan Dagang dengan China, Targetkan Perjanjian Besar dengan India(Sumber: ANTARA/Xinhua)

Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa AS telah menandatangani perjanjian dagang dengan China pada Rabu, 25 Juni 2025, sebagai bagian dari upaya membuka akses pasar antara kedua negara.

"Kita baru saja menandatangani dengan China kemarin, kan? Baru saja menandatangani dengan China", ujar Trump dalam pidatonya di acara RUU One Big Beautiful di Gedung Putih, Kamis, 26 Juni 2025.

Trump menambahkan, "Dalam perjanjian dengan China, kita mulai membuka China. Hal-hal yang tidak pernah mungkin terjadi".

AS–China Capai Kesepakatan Setelah Negosiasi Panjang

Penandatanganan perjanjian ini menyusul rangkaian pertemuan antara pejabat tinggi AS dan China yang digelar di London pada awal Juni 2025.

Sebelumnya, AS telah menerapkan tarif besar terhadap barang-barang impor asal China pada bulan April, yang memicu ketegangan dagang.

Pada bulan Mei, kedua negara sepakat mencabut sejumlah tarif hukuman secara luas untuk masa awal 90 hari sebagai bagian dari jalan menuju kesepakatan lebih permanen.

Trump: India Selanjutnya, Tarif Hasilkan 88 Miliar Dolar

Trump juga menyatakan bahwa perjanjian dagang besar berikutnya kemungkinan akan dilakukan dengan India.

"Kita memiliki beberapa perjanjian hebat. Kita akan segera menandatangani, mungkin dengan India, perjanjian yang sangat besar, di mana kita akan membuka India", kata Trump.

Dalam pidatonya, ia juga menyebutkan bahwa AS telah mengumpulkan USD 88 miliar dari tarif, dan menyatakan, "Bukankah itu hal yang indah? 88 miliar".

RUU One Big Beautiful Disorot sebagai Tonggak Hukum Penting

Trump memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kembali mempromosikan RUU One Big Beautiful, yang menurutnya akan menjadi "salah satu undang-undang terpenting dalam sejarah" Amerika Serikat.

RUU itu disebut akan "mengamankan perbatasan kita, meningkatkan ekonomi kita, dan mengembalikan impian Amerika".

Setelah disahkan oleh DPR AS bulan lalu, RUU ini kini sedang dalam pembahasan di Senat Republik dengan sejumlah amandemen yang nantinya akan dibawa kembali ke DPR untuk disetujui.

Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa Trump menargetkan penandatanganan RUU tersebut sebelum peringatan Hari Kemerdekaan AS.

"Kami berharap RUU itu akan berada di meja presiden untuk ditandatangani paling lambat 4 Juli", ujar Leavitt.

Penulis :
Aditya Yohan